Curhat ke Polres Malang, Warga Keluhkan Bantengan, Berdampak Buruk ke Anak Sekolah!

- 16 Juni 2024, 18:46 WIB
Polres Malang menggelar Forum Jumat Curhat dengan masyarakat Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.
Polres Malang menggelar Forum Jumat Curhat dengan masyarakat Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. /Humas Polres Malang

MALANGRAYA.CO – Meski sekarng lagi booming, ternyata tidak semua warga Malang menyukai kesenian bantengan. Ini terungkap ketika Kepolisian Resor (Polres) Malang menggelar Forum Jumat Curhat pada 14 Juni 2024 kemarin. Tokoh agama dan guru sekolah resah karena bantengan mengakibatkan siswa kehilangan semangat untuk belajar.

Kegiatan Forum Jumat Curhat kali ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Dipimpin Kepala Bagian Sumberdaya Manusia Polres Malang, Komisaris Polisi Achmad Sueb, mewakili Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, turut hadir pejabat utama Polres dan Muspika Kecamatan Pagelaran.

Dalam sesi kali ini, isu utama yang dibahas adalah dampak pertunjukan kesenian tradisional bantengan yang saat ini memang tengah digemari anak muda. Sejumlah tokoh agama dan guru sekolah menyampaikan kekhawatiran mereka karena anak-anak sekolah sering menonton kesenian ini hingga larut malam, yang berujung kurangnya semangat belajar mereka di keesokan harinya.

Merespons keluhan tersebut, Polres Malang sudah melakukan pembinaan terhadap komunitas kesenian bantengan dengan membatasi waktu pertunjukan hingga jam 23.00 WIB. Meski demikian, untuk mengatasi masalah secara lebih efektif, diperlukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Malang dan DPRD Kabupaten Malang untuk merumuskan payung hukum terkait regulasi kegiatan kesenian.

Baca Juga: Bantengan Kabupaten Malang Mencari Pakem, Tidak Sekadar Mberot!

“Kami akan mengirimkan surat kepada Bupati Malang dan legislatif untuk mengatur kegiatan kesenian bantengan ini agar lebih terstruktur dan bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat sekaligus menjaga kualitas pendidikan para generasi penerus,” ujar Kompol Achmad Sueb.

Ia mengatakan bahwa kegiatan ini memang menjadi bagian dari program Polri untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan menyerap aspirasi mereka. Dengan Forum Jumat Curhat, Polres Malang diharapkan bisa lebih responsif dalam menanggapi permasalahan yang dihadapi masyarakat, sekaligus menjaga keharmonisan bersama.

Sebelumnya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dan Dewan Kesenian Kabupaten Malang sempat menggelar Workshop Bantengan pada pekan lalu. Dalam acara yang dihadiri Bupati Malang, Drs. HM Sanusi, MM, tersebut, dicari formula khusus agar bantengan tidak dikenal dengan stigma yang buruk.

“Perlu juga dikelola kapan harus bermain horeg dan kapan harus bermain secara menyenangkan. Tidak kalah penting, diperhatikan waktu pertunjukan karena jika dilakukan semalam suntuk, kemungkinan bisa mengganggu istirahat warga, terlebih jika diadakan di kampung yang padat,” kata Bupati Sanusi kala itu.***

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: Polres Malang


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah