Antisipasi Kerusakan Cabai, Petani di Kota Batu Membuat Perangkap Lalat, Saat Musim Hujan Tiba

MALANGRAYA.CO-Menghadapi musim penghujan, populasi lalat buah meningkat dengan signifikan. Hal ini menjadi masalah serius bagi para petani khususnya cabai, dikarena lalat buah dapat merusak tanaman cabai dan menyebabkan gagal panen. guna mengatasi hal ini, petani cabai di Desa Sumberjo, Kota Batu, gunakan berbagai cara, termasuk membuat perangkap lalat buah.

Perangkap lalat buah umumnya menggunakan obat perangsang aroma yang mampu menarik lalat buah. Salah satu metode digunakan oleh petani adalah dengan menggunakan botol aqua yang telah dilubangi dan diberi obat aroma perangkap di dalamnya. 

"Selain aroma perangsang, kami juga menggunakan lem perekat di dalam botol agar lalat yang masuk bisa terperangkap dan menempel pada lem," jelas Pandri, seorang petani cabai di Desa Sumberjo, Kota Batu.

Selain botol, petani juga menggunakan lem kertas perangkap lalat yang diletakkan di sekitar tanaman cabai. Namun demikian, penggunaan perangkap ini tetap membutuhkan cairan aroma perangsang seperti Petroganol agar lalat buah tertarik. 

"Populasi lalat buah semakin banyak di musim penghujan ini dan menyerang hampir 70 persen tanaman cabai yang sudah berbuah. Ini benar-benar merepotkan," keluhnya.

Hama lalat buah sangat meresahkan petani cabai karena selain menyerang langsung pada buah cabai yang akan dipanen, tanaman cabai yang terkena serangan lalat buah akan gagal panen dengan ciri buah yang bintik-bintik dan membusuk. 

Lalat buah menyerang tanaman cabai dengan cara menusukkan ovipositor dan meletakkan telur dalam lapisan epidermis buah. 

Setelah telur menetas, larva akan memakan daging buah sehingga warnanya memburuk dan tidak dapat dimakan. Serangan lalat buah seringkali diikuti oleh hama lain, dan jika tidak dicegah, populasi lalat buah akan semakin meningkat dan menjadi mimpi buruk bagi petani cabai.

"Wah sangat merepotkan, Musim penghujan saat ini Populasi lalat Buah semakin Banyak,” timpalnya.