Network
MALANGRAYA.CO – Mantan juru taktik Arema FC, Milomir Seslija, resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala Persis Solo dan diikat hingga akhir musim. Pelatih asal Bosnia-Herzegovina tersebut akan menukangi Laskar Sambernyawa, julukan Persis Solo, untuk mengarungi sisa musim BRI Liga 1 2023/2024.
“Terima kasih atas sambutan hangatnya. Saya merasa sangat termotivasi dan setelah satu tahun lamanya, saya sangat merindukan Indonesia. Kompetisi di Indonesia sangat berbeda. Indonesia memiliki perbedaan di sisi suporter dan tantangan tersendiri lainnya,” ujar Milo, sapaan akrabnya, dalam siaran resmi klub.
Menurut dia, suporter yang menjadikan Liga Indonesia berbeda dengan yang lainnya. Tidak cuma itu, Liga Indonesia disebutnya sangat menantang karena kita tidak bisa mengontrol pertandingan yang terjadi di sini. Ia bahkan menyamakan Liga Indonesia dengan Liga Inggris, karena pada 10 menit terakhir sebelum laga usai, semua hal masih bisa terjadi.
“Kami hanya menyisakan 21 hari sebelum melawan Madura United, lalu selanjutnya akan bertandang kontra Persib Bandung. Mungkin ini waktu yang cukup singkat, tetapi bagi saya ini sudah cukup bagi pemain untuk menunjukkan kemampuan mereka,” sambung pelatih yang membawa Maziya S&RC juara Liga Maladewa musim ini.
Yang harus dilakukan, lanjut Milo, adalah bagaimana caranya membangun hubungan bahwa tidak ada pemain impor, asing, maupun lokal. Semua pemain harus bersatu sebagai sebuah tim. Dirinya ingin mereka menikmati permainan, karena sepak bola adalah tentang menikmatinya dan kebahagiaan yang akan didapatkan.
Milomir Seslija bukanlah nama baru di kancah persepakbolaan Indonesia. Sebelum Persis Solo, ia sempat membesut sejumlah tim Tanah Air, salah satunya Arema. Bahkan, Milo tidak cuma sekali melatih Singo Edan, melainkan tiga periode, yakni pada musim 2011/2012, 2016/2017 dan pada 2019.
Pada periode pertama, Milo membesut Arema Indonesia yang bertanding di Indonesia Premier League alias IPL. Namun, kala itu perjalanannya tidak mulus. Ia hanya melatih selama Oktober 2011 hingga Januari 2012. Posisinya lantas digantikan oleh Dejan Antonic.
Milo kembali ke Arema pada 2016 (saat itu bernama Arema Cronus). Ia mampu meraih Bhayangkara Cup dan Bali Island Cup, serta runner-up Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Ketika itu, Singo Edan diperkuat nama-nama top seperti Cristian Gonzales, Hamka Hamzah, dan Esteban Vizcarra.
Sempat melatih Persiba Balikpapan dan Madura United, Milo balik ke Arema FC pada tahun 2019. Di turnamen menjelang kompetisi, ia berhasil mengantarkan Singo Edan menjuarai Piala Presiden setelah mengalahkan Persebaya di final. Namun, di Liga 1 2019, klub cuma berada di peringkat ke-9.***
