Network
MALANGRAYA.CO - Pangkalan TNI-AU dan Bandar Udara di Malang, serta Piala Bergilir Abdulrachman Saleh dalam Kompetisi Kedokteran dan Biologi Umum oleh FKUI, merupakan beberapa bentuk penghormatan kepada sosok legendaris Abdulrahman Saleh. Dikenal dengan julukan 'Karbol', ia adalah bapak fisiologi kedokteran Indonesia yang juga berperan penting dalam menyiarkan berita proklamasi Indonesia ke luar negeri selaku tokoh pendiri Radio Republik Indonesia, mendirikan Sekolah Teknik Udara, serta Sekolah Radio Udara di Malang.
Lahir di Jakarta pada 1 Juli 1909, Abdulrachman Saleh tidak hanya memiliki gelar Prof. dr. SpF, Marsekal Muda Anumerta, tetapi juga tercatat sebagai tokoh penting dalam sejarah penerbangan dan radio di Indonesia. Ia diakui sebagai Bapak Ilmu Faal Indonesia oleh Universitas Indonesia pada 5 Desember 1958 dan dinobatkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden RI No.071/TK/Tahun 1974 pada 9 November 1974.
Abdulrachman Saleh, yang memulai karirnya sebagai dokter, kemudian mengembangkan minatnya pada radio dan penerbangan. Sebagai pemimpin organisasi radio VORO (Vereniging voor Oosterse Radio Omroep), ia memainkan peran kunci dalam pendirian RRI pada 11 September 1945. Abdulrachman Saleh juga berperan aktif dalam militer sebagai Komandan Pangkalan Udara Madiun di 1946 dan dosen di Perguruan Tinggi Dokter di Klaten.
Tragisnya, pada 29 Juli 1947, saat dalam tugas pengambilan bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya, pesawat Dakota VT-CLA yang ditumpangi Abdulrachman Saleh ditembak jatuh oleh pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda. Insiden ini yang kemudian diingat sebagai Hari Bakti TNI AU sejak 1962.
Menghormati perjuangannya, TNI Angkatan Udara, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta PT Pos Indonesia meluncurkan prangko bertema Pahlawan Nasional TNI AU pada 10 November 2023. Seri prangko ini menggambarkan Abdulrachman Saleh, Agustinus Adisutjipto, Halim Perdana Kusuma, dan Iswahjudi.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dalam sambutannya Senin (04/12/2023) mengatakan, "Para pahlawan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam menorehkan sejarah emas dan identitas jati diri bangsa. Momentum peluncuran prangko hari ini kiranya dapat menjadi refleksi perjuangan dan keteladanan para pahlawan TNI angkatan udara serta menjadi tolak ukur perjuangan dalam mengisi kehidupan berbangsa dan bernegara."
Dengan peluncuran prangko empat pahlawan ini, TNI AU membuktikan penghargaan nyata kepada para pendahulu udara yang telah berjasa mendirikan fondasi kokoh untuk negara.***
