Kebangkitan Tunggal Putra Indonesia: Jonatan Christie Rebut Gelar All England

- 17 Maret 2024, 22:20 WIB
 Jonatan akhiri tiga dekade puasa gelar tunggal putra di All England. Foto:  Anthony Sinisuka Ginting (kanan) berjabat tangan dengan kompatriotnya Jonatan Christie (kiri) usai pertandingan perempat final Indonesia Open 2023
Jonatan akhiri tiga dekade puasa gelar tunggal putra di All England. Foto: Anthony Sinisuka Ginting (kanan) berjabat tangan dengan kompatriotnya Jonatan Christie (kiri) usai pertandingan perempat final Indonesia Open 2023 /Risyal Hidayat/rwa/Antara

MALANGRAYA.CO - Setelah penantian panjang selama tiga dekade, Jonatan Christie berhasil mengakhiri puasa gelar sektor tunggal putra Indonesia pada turnamen bulu tangkis bergengsi, All England Open.

Dalam pertandingan final yang berlangsung pada hari Minggu, Jonatan menunjukkan keunggulannya dengan mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting melalui straight game, 21-15 dan 21-14, dalam waktu yang relatif singkat, yaitu 54 menit.

Kemenangan ini tidak hanya spesial karena terjadi setelah 28 tahun sejak Hariyanto Arbi meraih gelar pada tahun 1994, tetapi juga karena ini merupakan kali pertama Jonatan berhasil mencapai final dan sekaligus membawa pulang trofi juara dari turnamen BWF Super 1000.

Baca Juga: Tips Olahraga di Bulan Ramadhan, Tetap Bugar selama Puasa

Dalam gim pertama, kedua pemain menunjukkan pertarungan yang sengit. Mereka berduel memperebutkan poin dengan ketat, namun Jonatan dengan gesit berhasil mendominasi permainan setelah interval gim pertama, memimpin dengan skor 11-4 dan kemudian 16-10. Sorotan dari gim tersebut adalah ketahanan fisik dan mental kedua atlet, yang terlihat dari reli-reli panjang yang menentukan arah perolehan poin.

Reli terpanjang dalam gim tersebut, yang terdiri dari 37 pukulan, berhasil direbut oleh Ginting, yang pada saat itu berusaha keras untuk memperkecil jarak skor. Namun, pada poin-poin kritis, Ginting tampak sedikit terburu-buru, yang pada akhirnya mempermudah Jonatan untuk memenangkan gim pertama dengan skor 21-15.

Sebelum memulai gim kedua, Ginting sempat meminta bantuan medis untuk jarinya yang terluka. Meskipun demikian, semangatnya untuk merebut gelar juara dari rekan senegaranya tidak surut. Gim kedua dibuka dengan skor pertama dari Ginting, namun Jonatan tidak membutuhkan waktu lama untuk menyamakan kedudukan dan bahkan membalikkan keadaan.

Ginting sempat tertinggal 6-10, namun serangan-serangan cepatnya berhasil memperkecil jarak dari Jonatan. Meski begitu, interval gim kedua kembali dimenangkan oleh Jonatan dengan skor 11-9. Setelah jeda, Ginting masih berusaha mengejar, namun serangkaian bola yang keluar dan menyangkut di net membuatnya tetap tertinggal dengan skor 18-14.

Baca Juga: Catatan Menarik Kemenangan Liverpool atas Chelsea di Final Piala Liga Inggris

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah