Network
MALANGRAYA.CO – Pertamina memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan LPG dalam keadaan aman menjelang momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 meski diprediksi akan ada kenaikan konsumsi. Karena itu, masyarakat pun diimbau untuk tidak melakukan pembelian BBM atau LPG secara berlebihan.
“Kami telah melakukan serangkaian proyeksi dan kalkulasi dan memprediksi kenaikan konsumsi dibandingkan normal harian (Oktober 2023), khususnya H-2 Natal sampai dengan H+7 Tahun Baru,” kata Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Dwi Puja Ariestya, saat melakukan monitoring dan pengecekan di beberapa stasiun pengisian BBM dan agen distributor.
Untuk sektor transportasi, diperkirakan terdapat kenaikan konsumsi BBM jenis gasoline (bensin) sebesar 2,6 persen dari rerata normal harian 18.859 kilo liter. Sebaliknya, konsumsi BBM diesel diprediksi turun sebesar 8,1 persen dari rerata normal harian 8.865 kilo liter.
Untuk konsumsi BBM khusus KAI, akan naik sebesar 9 persen dari rerata normal harian 137 kilo liter, sedangkan untuk angkutan via laut naik sebesar 11 persen dari rerata normal harian 814 kilo liter. Sementara itu, konsumsi avtur diperkirakan naik sebesar 13,1 persen dari rerata normal harian 2869 kilo liter seiring dengan frekuensi penerbangan yang meningkat.
Untuk sektor domestik rumah tangga, kenaikan konsumsi LPG diprediksi meningkat sebesar 1,4 persen dari konsumsi normal harian 5.957 metrik ton. Konsumsi LPG 3 kg diperkirakan naik sebesar 0,7 persen dari konsumsi normal 5.774 metrik ton dan konsumsi LPG non-subsidi akan naik 24 persen dari konsumsi normal harian 182 metrik ton.
“Kami akan melakukan penebalan stok 5 sampai 15 persen untuk BBM dan LPG di storage kami yang tersebar di seluruh Jatimbalinus dengan tetap selektif memperhatikan peningkatan konsumsi harian,” sambung Dwi Puja.
Pertamina juga melakukan kinerja ekstra dengan membentuk Satgas Nataru Pertamina Siaga mulai tanggal 15 Desember 2023 sampai 7 Januari 2024. Tugas satgas ini adalah memonitor secara ekstra untuk menjamin distribusi kesiapsiagaan seluruh lembaga penyalur, baik BBM maupun LPG, serta keadaan khusus emergency lainnya yang dapat mengganggu kelancaran distribusi (akbar).***
