Network
MALANGRAYA.CO – Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan keringanan bagi masyarakat yang tidak mampu di Jawa Timur yang hendak mengajukan penyambungan listrik baru. Perseroan memberikan diskon sebesar 50 persen untuk sambungan listrik baru khusus daya 450 VA.
Bertujuan untu meringankan masyarakat terkait kebutuhan kelistrikan, program ini berlaku untuk konsumen pada golongan tarif 450 VA dan tidak memerlukan perluasan jaringan. Selain itu, calon pelanggan juga harus sudah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Program ini bertujuan untuk membuka akses keterjangkauan penyambungan listrik rumah tangga tidak mampu, khususnya para pelanggan 450 VA,” tutur General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo, dalam keterangan resminya.
“Program ini merupakan wujud bahwa negara hadir bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya dalam keadilan mendapatkan akses kelistrikan dari PLN, sekaligus upaya kami untuk percepatan rasio elektrifikasi 100 persen,” sambung Agus.
Jika dalam kondisi normal, penyambungan listrik baru daya 450 VA dikenakan tarif sebesar Rp412 ribu, maka dengan program ini, pelanggan hanya perlu membayar Rp210.500. Promo berlaku hingga 31 Desember 2024, masyarakat bisa mengajukan permohonan melalui PLN Mobile atau call center PLN 123.
“Promo program ini berlaku hingga 31 Desember 2024 dan harapannya masyarakat bisa memanfaatkan program ini dengan sebaik mungkin, khususnya bagi keluarga tidak mampu dan berada di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal),” pungkas Agus.
Selama Ramadan dan Idul Fitri 1445 H/2004 kemarin, PLN sukses menyediakan pasokan listrik andal, terhitung sejak 3 sampai 19 April 2024. Selama periode tersebut, beban puncak nasional tercatat mencapai 42.948 Megawatt (MW) dengan Daya Mampu Pasok sebesar 52.916 MW.
“Keandalan listrik selama momen Ramadan dan Idul Fitri kemarin tidak lepas dari sejumlah langkah mitigasi dan kesiagaan lebih dari 81 ribu insan PLN Group di seluruh penjuru Indonesia, baik pada sisi pembangkit, transmisi, maupun distribusi,” ungkap Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.***
