Gunung Semeru Bergejolak Di Malam Minggu, Catatkan Erupsi Ke-118 Di Tahun 2024

- 17 Maret 2024, 04:30 WIB
Gunung Semeru terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Sabtu (16/3/2024)
Gunung Semeru terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Sabtu (16/3/2024) /PVMBG/

MALANGRAYA.CO – Gunung Semeru, yang menjulang di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi pada Sabtu, 16 Maret 2024, pukul 22.13 WIB. Erupsi ini tercatat berlangsung selama 127 detik, namun tinggi kolom erupsi tidak dapat diamati.

Sigit Rian Alfian, seorang petugas di Pos Pengamatan Gunung Semeru, mengungkapkan bahwa erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm. "Tinggi kolom erupsi tidak teramati," tuturnya dalam laporan tertulis.

Baca Juga: Wisatawan Terperangkap dalam Amukan Lahar Dingin Semeru, Penambang Tewas Terbawa Arus Kali Glidik

Sejak awal tahun hingga pertengahan Maret, Gunung Semeru, yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, telah mengalami 118 kali letusan. Data kegempaan pada hari Sabtu menunjukkan terdapat 28 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan durasi 45-120 detik.

Selain itu, tercatat juga satu kali gempa harmonik berdurasi 229 detik, satu kali gempa vulkanik dalam, serta satu kali gempa tektonik jauh. Secara visual, kondisi Gunung Semeru berfluktuasi antara jelas hingga tertutup kabut, dengan cuaca berawan hingga hujan, dan angin lembah yang berhembus ke arah utara.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mempertahankan status siaga atau level III untuk Gunung Semeru. Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, hingga jarak 13 km dari puncak.

Zona berbahaya juga mencakup radius 5 km dari kawah gunung, serta area 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi bahaya lontaran batu, awan panas, dan lahar.

Baca Juga: Manfaat Kandungan Abu Vulkanik Gunung Semeru: Bukan Hanya Bencana Alam, Tapi Juga Sumber Kesuburan

PVMBG juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi guguran lava dan lahar di aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru, khususnya di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini