Diperlukan Peran Aktif Pedagang..! Pasar Induk Among Tani Batu Belum Ramai Pengunjung

23 Mei 2024, 12:33 WIB
Suasana pasar induk Among Tani kota Batu sepi dari pembeli /Oyo/MALANGRAYA.CO

MALANGRAYA.CO - Sejak diresmikannya Pasar Induk Among Tani oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 14 Desember 2023, pasar yang telah menampung sekitar 2.630 pedagang sejak awal Januari 2024 ini masih terlihat kurang ramai oleh pengunjung.

Budi Imam S, selaku Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Besar Kota Batu Among Tani, mengakui bahwa kondisi pasar yang baru ini belum memenuhi harapan, terutama jika dibandingkan dengan pasar lama.

"Pelanggan masih dalam proses pencarian, dan pada hari-hari biasa, pembeli juga cenderung sedikit. Bisa dibilang pasar ini masih terasa sepi," ucapnya ketika diwawancarai pada Rabu, (22/5/2024).

Menurut Budi, untuk menghidupkan pasar, tanggung jawab tidak hanya berada di pihak pemerintah yang telah menyediakan fasilitas, tetapi juga perlu adanya inovasi dan inisiatif dari para pedagang itu sendiri.

"Agar Pasar Induk Among Tani menjadi lebih aktif, peran serta pedagang sangatlah penting. Terdapat sinergi yang harus dibangun antara pedagang dengan UPT Pasar," terangnya.

Ia menambahkan bahwa kunci utama dalam mengatasi sepinya pengunjung adalah inisiatif dari para pedagang.

Saat ini, setiap pedagang di Pasar Induk Among Tani bertanggung jawab atas biaya sampah dan pembayaran pajak kios bulanan, tidak termasuk biaya listrik. Namun, fasilitas air dan penerangan jalan disediakan secara gratis.

Adapun tarif retribusi pajak kios bervariasi, dengan tarif untuk kios elektronik, kain, dan sejenisnya kecuali emas adalah Rp 750 rupiah per meter persegi.

Untuk kios emas, tarifnya adalah Rp 1.000 rupiah per meter persegi, sedangkan los dikenakan biaya Rp 500 rupiah per meter persegi.

"Biaya sewa kios dan los ini dibayar setiap bulan. Contoh perhitungannya adalah 6 meter persegi dikalikan Rp 750 rupiah per hari selama 30 hari," jelasnya.

Pasar Induk Among Tani Kota Batu, yang dibangun dengan dana APBN sebesar Rp166 miliar, telah mulai beroperasi sejak tanggal 2 Oktober 2023.

Pasar ini memiliki konsep tiga lantai dengan total luas mencapai 3,4 hektare, terdiri dari area basah di lantai pertama seluas 14.990,62 meter persegi dan area kering di lantai kedua seluas 14.143,63 meter persegi.

Lantai ketiga disiapkan untuk area kuliner dan kantor dengan luas 6.032,86 meter persegi.(Oyo)***

Editor: Dodik Fajar Iswahyudi

Sumber: Pedagang

Tags

Terkini

Terpopuler