Lebih jauh lagi, Bung Karno berbicara tentang kesalahan manusia yang tidak hanya terbatas pada hubungan antarmanusia, tetapi juga terhadap alam sekitar. Ia menyampaikan bahwa setiap makhluk hidup, termasuk hewan dan tumbuhan, berhak atas penghormatan dan perlakuan yang baik dari manusia.
"Kepada kutjing kadang-kadang kita bersalah, kutjing tidak apa-apa kita pukul, karena kita takut sang kutjing itu makan kita punja panggang ajam. Kita berdosa kepada kutjing," ucap Bung Karno, mengingatkan kita akan tanggung jawab kita terhadap semua makhluk.
Patung Bung Karno yang sungkem ini, karya Edi Susanto, bukan hanya karya seni yang memperindah taman kota. Ia adalah monumen yang mengajarkan dan mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai persatuan, penghormatan, dan kepedulian terhadap sesama serta lingkungan.
Patung ini berdiri sebagai saksi bisu atas nilai-nilai yang diwariskan oleh Bung Karno, yang hingga kini terus bergema di hati masyarakat Indonesia. ***