Sejarah TPA Supiturang: Dari Tumpukan Sampah Menjadi Model Pengelolaan Modern

- 14 Desember 2023, 13:21 WIB
TPA Supit Urang, Mulyorejo, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa Timur 65147
TPA Supit Urang, Mulyorejo, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa Timur 65147 /Yudhista/PU.go.id

MALANGRAYA.CO - Ketika memasuki area TPA Supit Urang, bayangan tentang tempat pembuangan sampah yang kumuh akan lenyap seketika. Modernisasi pengelolaan sampah membuat areal ini seperti sebuah kompleks industri yang besar, dengan segala kesibukannya. Sebagai upaya memperbaiki pengelolaan sampah dan mengurangi dampak lingkungan, Kota Malang menyambut program internasional yang transformasikan TPA Supiturang menjadi model pengelolaan sampah modern.

Kota Malang sedang berada di garis depan revolusi pengelolaan sampah di Indonesia, berkat program “Emission Reduction in Cities – Solid Waste Management” yang didukung oleh Pemerintah Jerman melalui KfW dan Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO). Dengan investasi EUR 75 juta, program ini bertujuan mengembangkan solusi pengelolaan sampah yang lebih efektif di empat lokasi di Indonesia, termasuk Malang.

TPA Supiturang telah menjalani transformasi signifikan sejak program ini dimulai. "Kami siap menjalankan program LSDP ini," ujar Mirza Ronald Adisaputra, Kepala UPT Pengelolaan Sampah. TPA ini telah beroperasi sejak 1991 dan melalui program ERiC, telah membangun sel pembuangan baru dengan metode sanitary landfill.

Investasi ini mencakup pembangunan landfill modern, penutupan dan penutupan tempat pembuangan sampah terbuka yang ada, pendirian fasilitas pemilahan dan pengomposan, serta penyediaan peralatan teknis. Pembangunan TPA Supiturang dikerjakan oleh Kementerian PUPR bekerjasama dengan KfW Jerman dan SECO Swiss.

Baca Juga: TPA Supit Urang: Dari Open Dumping ke Sanitary Landfill, Mampu Bereskan 450 Ton Sampah Sehari

Fasilitas ini tidak hanya menangani sampah dari Kota Malang, yang mencapai 505 ton per hari dari total 750 ton yang dihasilkan, tetapi juga memainkan peran penting dalam pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan pembangunan sanitary landfill baru seluas 5,34 hektar, TPA Supiturang sekarang dapat mengolah sampah organik menjadi kompos hingga 2 ton per hari.

Pengembangan TPA Supiturang merupakan bagian dari Clean Oceans Initiative, yang diinisiasi oleh KfW, European Investment Bank (EIB), dan French Development Bank (AFD). Inisiatif ini bertujuan mendukung pengembangan proyek berkelanjutan yang mengurangi polusi di laut dunia selama lima tahun ke depan. Ini juga mendukung langkah-langkah pencegahan plastik, pengembangan pasar untuk daur ulang plastik dan bahan lainnya, serta pembangunan kesadaran publik.

Kapasitas pengolahan sampah di TPA Supiturang mencakup fasilitas pemilahan sampah anorganik atau sorting plant dan composting plant untuk sampah organik, dengan residu dibuang ke sanitary landfill yang luasnya 5,34 hektar. Selain itu, lindi dari landfill diolah ke bak penampungan lindi dengan proses pemurnian bertahap.

Inisiatif ini adalah langkah maju untuk Indonesia dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembuangan sampah yang tidak tepat, sekaligus mendukung tujuan pemerintah untuk mencapai akses universal ke layanan sanitasi pada 2019. Dengan program ini, kualitas udara dan air akan ditingkatkan, kualitas tanah dipertahankan, dan risiko kesehatan bagi populasi diminimalkan.***

Editor: Yudhista AP

Sumber: RRI Pemkot Malang


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah