Tips Bungkus Daging..! UMM Terapkan Konsep Green Qurban, Kurban Ramah Lingkungan Tanpa Plastik

- 19 Juni 2024, 15:50 WIB
Abdus Salam, ketua Panitia Kurban UMM
Abdus Salam, ketua Panitia Kurban UMM /Dk/MALANGRAYA.CO

MALANGRAYA.CO – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah empat tahun berturut-turut melaksanakan tradisi kurban yang ramah lingkungan dengan mengeliminasi penggunaan plastik pada saat Idul Kurban. Tim kurban UMM menerapkan inovasi menggunakan besek, daun talas, dan daun singkong sebagai pengganti plastik pembungkus daging kurban, sebagai bagian dari kampanye Green Qurban yang diusung oleh Kampus Putih.

Menurut Abdus Salam, konsep green qurban ini selaras dengan berbagai inisiatif Muhammadiyah, seperti kader hijau Muhammadiyah dan ayat-ayat hijau, yang semuanya bertujuan untuk turut serta dalam menjaga kelestarian bumi.

"Kami berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui aksi nyata ini. Kami juga berharap ini dapat menjadi contoh yang dapat diikuti oleh masyarakat luas. Alhamdulillah, inisiatif ini telah mendapatkan sambutan positif dan kini telah menjadi tradisi yang kami upayakan untuk terus dipertahankan.” kata Abdus Salam, selaku ketua Panitia Kurban UMM, Saat dihubungi awak media pada, Selasa (18/6/2024).

Ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDG’s) yang gencar dipromosikan oleh UMM.

Salam berharap bahwa kegiatan green kurban di UMM dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik, khususnya dalam distribusi daging kurban.

Ia juga mengusulkan agar pemerintah dapat membuat peraturan daerah atau himbauan untuk mendukung pelaksanaan kurban yang ramah lingkungan, sehingga kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dapat meningkat.

"Hal ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah dalam merancang peraturan daerah atau himbauan terkait pelaksanaan kurban ramah lingkungan, guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan dan planet kita,” harapnya.

Pada tahun ini, Masjid Fachruddin UMM menerima 19 ekor kambing, lima ekor domba, dan 12 ekor sapi sebagai hewan kurban.

Jumlah ini masih berpotensi bertambah seiring dengan hari-hari penyembelihan yang masih akan datang. Daging kurban tidak hanya didistribusikan, tetapi juga hewan kurban yang dikirim ke beberapa wilayah, termasuk Sumbawa.

Ir. Ali Mahmud, dari tim kesehatan hewan kurban UMM menjelaskan alasan penggunaan daun singkong sebagai bungkus daging.

Daun singkong mengandung senyawa aktif flavonoid dan fenolik, yang berfungsi sebagai antioksidan dan membantu menjaga kesegaran daging selama proses distribusi.

"Penggunaan daun sebagai pembungkus daging bukan semata-mata bertujuan untuk mengganti penggunaan plastik dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Melainkan, terdapat manfaat tambahan dimana daun itu membantu menjaga kesegaran daging,” jelas Ali.

Ali juga menekankan bahwa UMM sangat memperhatikan kesehatan hewan kurban yang akan disembelih. Semua hewan telah diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan keselamatan konsumsi dagingnya.

Tim UMM melakukan pengecekan yang meliputi sejarah peternakan, usia hewan, dan memilih peternak yang terpercaya.

Selain itu, kriteria kesehatan hewan kurban termasuk tidak adanya luka, mata yang cerah, bulu yang sehat, dan kuku yang tidak pucat.

Tim juga memeriksa hidung hewan untuk memastikan tidak ada penyakit paru-paru dengan mendengarkan suara pernapasan hewan tersebut.

"Hewan kurban yang dalam kondisi prima dapat dikenali melalui hidung yang mengeluarkan cairan dalam jumlah kecil. Kami pun melakukan inspeksi untuk memastikan kesehatan paru-paru dengan memperhatikan apakah terdapat suara ngorok pada hewan itu,” ujarnya dengan tambahan penjelasan.

Surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) juga menjadi aspek penting dalam menentukan kondisi hewan kurban. Ali menjamin bahwa sapi dan kambing yang dikurbankan bebas dari cacing hati, antraks, dan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Kami memastikan bahwa hewan-hewan kurban kami bebas dari segala jenis bakteri dan parasit,” pungkas Ali.

Pada saat dilakukan pemotongan, kami memeriksa dengan teliti bagian-bagian seperti jeroan, hati, dan paru-paru, memastikan tidak ada tanda-tanda kontaminasi.

Oleh karena itu, kami dapat menjamin bahwa produk kami terbebas dari bakteri dan parasit, memenuhi standar kesehatan yang ketat.***

Editor: Dodik Fajar Iswahyudi

Sumber: Humas UMM


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah