Muhammadiyah Ternyata Punya Kampus Kristen, Mana Saja?

- 3 Desember 2023, 21:10 WIB
Muhammadiyah sebagai organisasi Islam besar di Indonesia ternyata memiliki perguruan tinggi Kristenn
Muhammadiyah sebagai organisasi Islam besar di Indonesia ternyata memiliki perguruan tinggi Kristenn /um-sorong.ac.id

MALANGRAYA.CO – Muhammadiyah telah dikenal sebagai organisasi Islam, bahkan salah satu yang terbesar di Indonesia. Juga berkecimpung di dunia pendidikan dengan mendirikan sekolah dan perguruan tinggi, tidak banyak yang tahu bahwa Muhammadiyah juga memiliki 'kampus Kristen’.

Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, mengatakan bahwa saat ini terdapat delapan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang masuk dalam kategori kampus Krismuha. Krismuha sendiri adalah akronim dari Kristen Muhammadiyah.

Kampus-kampus tersebut antara lain Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Universitas Muhammadiyah Sorong, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Manokwari, Universitas Muhammadiyah Papua di Jayapura, Universitas Muhammadiyah Kupang, STKIP Muhammadiyah Kalabahi di Alor, Universitas Muhammadiyah Maumere, dan Universitas Muhammadiyah Manado.

“Julukan kampus Krismuha diberikan karena 70 sampai 80 persen mahasiswanya beragama Kristen dan Katolik. Meski demikian, mereka ternyata hapal ‘lagu kebangsaan’ Muhammadiyah, Sang Surya, yang selalu dinyanyikan pada acara-acara formal tertentu,” ujar Sayuti.

Namun, Mars Muhammadiyah tersebut cukup dimaknai sebatas sebagai sebuah lagu, sehingga tidak mencampuradukkan urusan keimanan. Beberapa kampus Krismuha bahkan tidak jarang yang mendatangkan pendeta atau dosen khusus untuk memberikan kuliah agama Kristen bagi mereka.

“Apakah di PTM tersebut terdapat bangunan gereja, belum ada karena di dekat kampus-kampus itu sudah ada gereja, sehingga tidak perlu dibangun gereja lagi,” sambung Sayuti.

Sayuti pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat di daerah tempat kampus-kampus Krismuha tersebut berdiri. Pasalnya, meskipun kampus Muhammadiyah berbasis Islam, tetapi mereka menerima kehadirannya dan memercayakan anak-anak mereka untuk menempuh pendidikan di kampus tersebut.

“Jujur saja ini sangat mengharukan bagi kami, karena mereka sangat terbuka menerima kehadiran kampus-kampus Muhammadiyah. Tujuan kami semata-mata untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa kita,” tutup Sayuti.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyebutkan bahwa komposisi mahasiswa di PTM Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong yang 70 persen non-Muslim menunjukkan bahwa Muhammadiyah media yang cair untuk toleransi, adaptasi, dan akulturasi dalam Bhineka Tunggal Ika.***

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini