Nisfu Syaban, Malam Istimewa dan Amalan yang Bisa Dikerjakan

- 23 Februari 2024, 15:42 WIB
Nisfu Syaban menjadi hari istimewa dan disarankan memperbanyak amalan baik pada hari ini.
Nisfu Syaban menjadi hari istimewa dan disarankan memperbanyak amalan baik pada hari ini. /setda.kalteng.go.id

MALANGRAYA.CO – Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang dinanti-nantikan banyak umat Islam. Pasalnya, tepat di pertengahan bulan Syaban ini, Allah SWT akan mengampuni dosa hamba-hamba-Nya. Lalu, kapan jadwal tepatnya nisfu Syaban dan apa saja amalan-amalan yang disarankan untuk dikerjakan?

Menurut Kalender Hijriah Indonesia tahun 2024 yang dirilis Kementerian Agama, 15 Syaban 1445 H bertepatan dengan Minggu, 25 Februari 2024. Demikian juga dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang menetapkan nisfu Syaban pada 25 Februari 2024. Jadi, malam nisfu Syaban jatuh pada Sabtu, 24 Februari 2024.

Istimewanya Nisfu Syaban

Pentingnya malam nisfu Syaban sebenarnya telah menjadi perdebatan di kalangan umat Islam. Ada yang merayakan malam tersebut dengan salat khusus, termasuk salat malam, dan menjalankan puasa sunah keesokan harinya, tetapi ada pula yang mengatakan bahwa amalan ini tidak sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW.

Dilansir dari Muslim Hands, para ulama menganggap hadis tentang 15 Syaban adalah sahih, baik (hasan), dan lemah (dha’if). Namun, karena kelemahan banyak hadis tidak parah, maka keutamaan malam ini diterima sahih oleh sebagian besar ulama. Ibnu Taimiyyah (rh) mengatakan, ‘Begitu banyak hadis dan riwayat mengenai keutamaan malam ke-15 Syaban sehingga malam ini memang memiliki keutamaan.’

Lantas apa saja keberkahan tanggal 15 Syaban? Keberkahan utama malam ini adalah Allah SWT mencurahkan rahmat dan ampunannya ke Bumi mulai Magrib hingga Subuh. Rasulullah SAW menggambarkan luasnya pengampunan-Nya dengan bahasa yang kuat dalam berbagai riwayat.

Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah SWT memandang makhluk-Nya pada malam kelima belas bulan Syaban, lalu mengampuni seluruh hamba-Nya kecuali dua golongan, yakni yang menyekutukan-Nya dan orang yang menaruh dendam terhadap sesama umat Islam’ (Ahmad). Dalam riwayat lain, beliau menyebutkan lebih banyak kategori orang-orang yang tidak akan diampuni, termasuk mereka yang memutuskan tali kekerabatan dan mereka yang durhaka kepada orang tua.

Aisyah (ra) juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah berada di Sajdah begitu lama pada malam itu sehingga dia menjadi takut. Ia lantas menyentuh kaki beliau untuk memastikan bahwa Rasulullah SAW masih hidup. Dia (melihat) Rasulullah SAW menggerakkan kakinya dan dia mendengarnya mengucapkan doa.

Rasulullah SAW juga bersabda kepada Aisyah (ra), 'Allah SWT turun pada malam pertengahan Syaban ke surga yang paling rendah, dan Dia mengampuni lebih dari jumlah bulu domba Bani Kalb (suku Arab terkenal karena kawanan dombanya yang besar)' (Ibnu Majah dan lainnya).

Terakhir, Rasulullah SAW bersabda bahwa pada malam ini, sejak terbenamnya matahari hingga terbit fajar, Allah SWT bertanya kepada hamba-hamba-Nya, 'Apakah ada orang yang memohon ampun kepada-Ku agar Aku dapat mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku agar Aku dapat menafkahinya? Adakah orang yang menderita agar aku dapat meringankan penderitaannya?′ (Ibnu Majah)

Halaman:

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: Muslim Hands


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah