Kumpulan Quotes Joko Pinurbo, Penyair Tenar Indonesia yang Baru Saja Meninggal Dunia

- 27 April 2024, 14:42 WIB
Penyair Joko Pinurbo (baju kotak-kotak) dikabarkan meninggal dunia dan membuat dunia sastra Indonesia berduka.
Penyair Joko Pinurbo (baju kotak-kotak) dikabarkan meninggal dunia dan membuat dunia sastra Indonesia berduka. /Instagram/@sastragpu

MALANGRAYA.CO – Meninggalnya Joko Pinurbo pada Sabtu, 27 April 2024, membuat dunia sastra Indonesia berduka sangat dalam. Pasalnya, penyair yang akrab disapa Jokpin tersebut telah memiliki nama besar dan karya-karyanya menginspirasi banyak orang.

Ada banyak puisi yang berhasil ia tulis. Beberapa yang fenomenal antara lain Celana (1999), Di bawah Kibaran Sarung (2001), Pacarkecilku (2002), Telepon Genggam (2003), hingga Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (2007).

Tidak sedikit pula yang mengutip kata-kata dari karya-karyanya, karena memiliki tata bahasa yang elok serta punya pesan yang mendalam. Berikut beberapa quotes Jokpin yang berasal dari kumpulan puisi-puisinya.

Quotes Joko Pinurbo

  • Jarak yang sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan. (Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung)
  • Cinta seperti penyair berdarah dingin yang pandai menorehkan luka. Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya. (Kekasihku)
  • Mimpi semakin mahal, hari esok semakin tak terbeli. (Kepada Cium)
  • Di bawah alismu hujan berteduh. Di merah matamu senja berlabuh. (Kepada Cium)
  • Uang, berilah aku rumah yang murah saja, yang cukup nyaman buat berteduh senja-senjaku, yang jendelanya hijau menganga seperti jendela mataku. (Kepada Cium)
  • Kupetik pipinya yang ranum, kuminum dukanya yang belum: Kekasihku, senja dan sendu telah diawetkan dalam kristal matamu. (Kekasihku)
  • Tuhan yang merdu, terimalah kicau burung, dalam kepalaku. (Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan)
  • Tubuhku kenangan yang sedang menyembuhkan lukanya sendiri. (Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan)
  • Setelah punya rumah, apa cita-citamu? Kecil saja: Ingin sampai rumah saat senja, supaya saya dan senja sempat minum teh bersama di depan jendela. (Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan)
  • Tuhan, ponsel saya rusak dibanting gempa. Nomor kontak saya hilang semua. Satu-satunya yang tersisa ialah nomorMu. (Perjamuan Khong Guan)
  • Menunggu itu sakit. Sakit itu mahal dan rumit. (Perjamuan Khong Guan)
  • Pekerjaan yang paling mudah dilakukan adalah lupa. Tidak butuh kecerdasan. Tidak perlu pendidikan. (Selamat Menunaikan Ibadah Puisi: Sehimpun Puisi Pilihan)
  • Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan. (Joko Pinurbo)

Menurut informasi yang beredar, jenazah Joko Pinurbo disemayamkan di PUKY, Bantul, dan misa requiem diadakan pada pukul 16.00 WIB. Sementara itu, pemakaman dilangsungkan Minggu, 28 April 2024, pukul 10.00 WIB di Pemakaman Demangan Wedomartani, Ngemplak, Sleman.***

Editor: Anang Panca Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x