Network
MALANGRAYA.CO – Pemerintah telah resmi memberlakukan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium, termasuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan ISPHP). Semula dijual Ro10.900 per kg, sekarang harga beras tersebut Rp12.500 per kg atau Rp62.500 per kemasan 5 kg.
“Per 1 Mei 2024 terdapat perubahan harga beras SPHP yang mengacu pada surat Badan Pangan Nasional tentang Penugasan SPHP Beras Tahun 2024,” tulis Perum Bulog dalam akun Instagram resminya.
Berdasarkan keterangan Perum Bulog, harga beras SPHP di kawasan Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi sekarang Rp12.500 per kg. Sementara itu, harga beras SPHP di wilayah lainnya Rp13 ribuan per kg,
Harga Beras SPHP
- Wilayah Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi: Rp12.500 per kg
- Wilayah Sumatra (kecuali Lampung dan Sumatra Selatan), Nusa Tenggara Timur, Kalimantan: Rp13.100 per kg
- Wilayah Maluku dan Papua: Rp13.500 per kg
Dengan kenaikan harga tersebut, sekarang harga beras SPHP setara dengan harga beras medium lokal. Sebelumnya, Badan Pangan Nasional memang mengumumkan bahwa pemerintah memperpanjang relaksasi HET beras premium dan memberlakukan HET beras medium.
“Instruksi kenaikan harga ini bukan dari Bulog, tetapi ini memang suatu keputusan bersama dari Badan Pangan Nasional selaku Regulator Pangan, memberikan instruksi ke kami (Bulog) perubahan harga seperti itu. Bulog hanya operator,” ujar Pimpinan Bulog Madiun, Rizal Sukmadijaya.
“Kami akan terus melakukan monitor situasi pasar dengan cermat dan berupaya melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga beras,” sambung Rizal.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sigi telah melakukan penyesuaian harga beras SPHP menjadi Rp12.500 per kg sesuai instruksi pemerintah pusat. Di sisi lain, harga beras premium justru turun menjadi Rp16.000 per kg.
“Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain beras premium, cabai rawit merah, dan bawang merah karena permintaan yang turun dan juga stok mulai lancar,” kata Kepala Disperindag Kabupaten Sigi, Agus Munandar.***
