Emak-Emak di Kota Malang Sulap Limbah Kain Percah Hasilkan Cuan

- 2 Juli 2024, 15:42 WIB
Illnand Collection telah menjadi salah satu usaha kriya yang terkenal di kota Malang. Didirikan oleh Noor, usaha ini menerima pesanan tas, dompet, dan souvenir dari kain percah
Illnand Collection telah menjadi salah satu usaha kriya yang terkenal di kota Malang. Didirikan oleh Noor, usaha ini menerima pesanan tas, dompet, dan souvenir dari kain percah /Dk/MALANGRAYA.CO

MALANGRAYA.CO - Dalam industri konveksi, kain perca seringkali dianggap sebagai limbah dan dibuang begitu saja. Namun, beberapa orang berhasil mengubah kain perca itu menjadi keset atau lap dengan cara menjahit ulang. Tidak hanya itu, kain perca juga dapat dijadikan berbagai macam tas dan aksesoris cantik yang sangat diminati sebagai souvenir dan memiliki nilai jual.

Salah satu pengusaha yang berhasil dalam usahanya adalah Noor Anggraini, seorang warga Kelurahan Merjosari.

Ia mampu mengubah kain perca menjadi souvenir unik dengan harga jual mencapai ratusan ribu rupiah.

Setelah berhenti dari pekerjaan tetapnya, Noor Anggraini memutuskan untuk fokus pada jasa penjahitan di Jalan Joyo Tambaksari Nomor 38, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

"Saya merasa sangat bersyukur karena kesempatan ini membuka peluang usaha yang tidak terduga. Saya berkomitmen untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga ini dan saya bergerak dengan cepat, mulai mencari bahan kain berkualitas dengan harga terjangkau di daerah Malang. Terkadang konsumen membawa kain sendiri, dan saya selalu berusaha memenuhi keinginan mereka karena bagi saya konsumen adalah raja," ungkap Noor ketika ditanya oleh awak media pada Selasa (2/7/2024).

Selain menerima pesanan seragam sekolah dan kostum tradisional, Noor juga memanfaatkan kain perca untuk membuat berbagai tas dan dompet unik yang diminati oleh masyarakat.

Hasil karya noor dari limbah kain percah
Hasil karya noor dari limbah kain percah MALANGRAYA.CO

Noor mulai memproduksi tas dari kain sejak SMEA sekitar tahun 1988 karena hobinya membuat tas untuk produksi sendiri.

Setelah bekerja di sebuah Koperasi, Noor harus berhenti karena PHK akibat krisis moneter. Namun, ia tidak menyerah dan mulai lagi dengan produksi tas pada tahun 1998.

Halaman:

Editor: Dodik Fajar Iswahyudi

Sumber: MalangRayatv illnand colection


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah