Network
MALANGRAYA.CO – Dalam rangka mengamankan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Polresta Malang Kota bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar Simulasi Pengamanan Kota (SISPAMKOTA) pada Rabu, 12 Juni 2024. Diadakan di depan Balai Kota Malang, kegiatan tersebut melibatkan sekitar 500 personel gabungan.
“Kami menurunkan sekitar 500 personel untuk melakukan simulasi ini, bagaimana mengamankan Kota Malang dari huru-hara kejadian yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat,” terang Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol. Budi Hermanto.
Personel gabungan yang terlibat antara lain jajaran kepolisian, TNI, relawan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Kesehatan, pemadam kebakaran, hingga Linmas. Dihadirkan juga tempat peraga seperti Kantor KPU Kota Malang, TPS, hingga Kantor Bawaslu Kota Malang.
“Yang diprediksi terjadi kerusakan tentu saja Kantor KPU Kota Malang, Kantor Bawaslu Kota Malang, dan sejumlah objek vita lainnya, seperti pertokoan. Dengan simulasi ini, diharapkan tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada hari H,” sambung Kombes Buher, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Ngga Nyoblos, Ngga Mbois Jes..! KPU Kota Malang Resmi Membuka Tahapan Pemilihan Kepala Daerah 2024
Ia melanjutkan, menjaga komunikasi sosial dan komunikasi publik memang tidak mudah. Karena itu, Pemkot Malang bekerja sama dengan kepolisian dan seluruh stakeholder terus membangun komunikasi agar Kota Malang tetap aman, kondusif, dan tetap bisa dikendalikan.
“Berkaca dari Pemilihan Presiden 2024 lalu, semua ketertiban bisa dikendalikan. (Kota Malang) terdiri dari lima kecamatan dan kami sudah lihat dan petakan,” sambung dia.
Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah melakukan beberapa pendekatan pengamanan di sejumlah perbatasan Kota Malang, seperti di Dau, Pakisaji, dan Singosari. Nantinya, akan dilakukan penyekatan oleh personel TNI, Polri, juga Satpol PP.
Kombes Buher tidak lupa menyampaikan pesan kepada masyarakat agar ikut memerangi hoax yang biasanya bermunculan jelang Pilkada. Pasalnya, hoax ini berpotensi memecah ketertiban dan keamanan, terlebih setiap pendukung calon tertentu pasti memiliki keinginan masing-masing.***
