Tim Mahasiswa UB Latih Napi Lapas Malang Digital Marketing dan Financial Management

- 26 Juni 2024, 17:34 WIB
Tim mahasiswa Universitas Brawijaya melalui Empowermates melatih para warga binaan Lapas Kelas 1 Malang digital marketing.
Tim mahasiswa Universitas Brawijaya melalui Empowermates melatih para warga binaan Lapas Kelas 1 Malang digital marketing. /prasetya.ub.ac.id

MALANGRAYA.CO – Keterampilan seperti budidaya tanaman, membatik, dan kerajinan sudah sering diberikan kepada narapidana selama di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Namun, masih jarang yang mengajari tentang digital marketing dan manajemen keuangan. Untuk itu, tim Universitas Brawijaya (UB) menggelar program pelatihan digital bagi warga binaan Lapas Kelas 1 Lowokwaru Malang.

Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB menginisiasi program pelatihan digital yang digagas Empowermates. Pelatihan ini mencakup keahlian di bidang digital marketing, manajemen keuangan, dan pelatihan pengembangan diri untuk narapidana Lapas Kelas 1 Lowokwaru.

“Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan, Lapas Kelas 1 Malang telah memberikan banyak pelatihan seperti pelatihan budidaya jamur, membatik, perikanan, dan lain-lain, tetapi untuk pelatihan digital marketing, financial management, dan self development training belum pernah diberikan,” terang Ika Saputri Ningsih selaku Ketua Empowermates.

“Warga binaan bisa menghasilkan sebuah produk yang berkualitas, tetapi belum mampu untuk mempromosikan dan mengenalkan kepada masyarakat luas sehingga kami memfokuskan untuk memberikan pelatihan digital marketing,” sambung dia.

Baca Juga: Universitas Brawijaya Digitalisasi Kajoetangan Heritage Malang, Gandeng NUS Singapura

Sementara itu, rekan Ika, Muhammad Shalih Fauzan, mengatakan bahwa di era digital seperti saat ini, penting bagi seseorang yang memiliki usaha untuk mempunyai keterampilan dalam digital marketing. Menurut dia, digital marketing lebih efisien secara biaya dibandingkan pemasaran tradisional sehingga bisa mengurangi biaya pemasaran.

Anggota tim lainnya, Sipta, menambahkan bahwa pelatihan self development diharapkan mampu meningkatkan rasa percaya diri warga binaan. Mereka diharapkan bisa menerima diri mereka serta mengevaluasi kesalahan yang telah dilakukan agar tidak mengulanginya lagi.

“Mereka belajar untuk menetapkan tujuan hidup selepas mereka keluar dari tahanan. Banyak yang menginginkan untuk diterima kembali oleh keluarga dan warga masyarakat. Selain itu terdapat warga binaan yang menginginkan untuk membuka usaha,” tutur dia.

Di pertemuan pertama, tim Empowermates memberikan pelatihan mengenai self development training dan financial management. Pelatihan itu pun disambut hangat dan antusias oleh warga binaan. Mereka mengikuti pelatihan dengan baik, terbukti dengan aktif dalam berdiskusi.***

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: Universitas Brawijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah