Misteri Dana Jumbo di Balik Baliho PSI: Apakah Jokowi Terlibat?

MALANGRAYA.CO - Fenomena maraknya baliho Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di berbagai daerah, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur, menimbulkan pertanyaan besar mengenai sumber dana dan keterkaitan politik di baliknya. Pemeriksaan yang mendalam mengungkap hubungan PSI dengan kalangan konglomerat dan peran Presiden Jokowi dalam menjembatani hubungan tersebut.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang semula dikenal sebagai penentang dinasti politik dan oligarki, kini berada di bawah sorotan karena meningkatnya jumlah baliho partai ini di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Berdasarkan penelusuran oleh Tempo, diketahui bahwa PSI mengumpulkan dana dari berbagai konglomerat, dengan Presiden Jokowi turut memfasilitasi hubungan partai dengan mereka. Hal ini menggugah pertanyaan mengenai integritas dan konsistensi PSI dalam memegang prinsip awalnya.

Francisca Christy Rosana dari podcast 'Bocor Alus Politik' (06/01) mengungkapkan bahwa dalam dua minggu terakhir, terjadi distribusi baliho PSI yang sangat masif di Jawa Tengah. Dikatakan bahwa pengiriman baliho ini berasal dari Solo, tempat asal keluarga Jokowi, dan melibatkan Antonius Yoga, Ketua DPW PSI Jawa Tengah yang sebelumnya memang dekat dengan Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi.

Di sisi lain, media sosial juga dihebohkan dengan kemunculan ratusan baliho di bulan November lampau, bergambar Kaesang Pangarep - putra Jokowi yang kini menjadi Ketua Umum PSI. Video yang beredar di Twitter dan TikTok menunjukkan proses pembuatan baliho tersebut, dengan estimasi jumlah yang mencapai ratusan. Hal ini menimbulkan spekulasi mengenai anggaran yang digunakan untuk pemasangan baliho-baliho ini.

Kritik terhadap praktik pemasangan baliho ini bukan hanya terjadi di media sosial, tapi juga diutarakan oleh figur publik seperti Rocky Gerung. Ia mengkritik keterlibatan aparatur sipil negara dalam pemasangan baliho-baliho tersebut, menyiratkan adanya penggunaan kekuasaan dan uang dalam kampanye PSI.

“Saya bisa menduga itu dipasang polisi. Mana mungkin PSI sebanyak itu bisa pasang (baliho) se-Indonesia?” kata Rocky dalam video Youtube.

Pembuatan dan pemasangan baliho tersebut rupanya memang tak selalu dalam kendali PSI. Ada tim lain yang bergerak melakukannya. Terbukti, Ketua DPD PSI Kota Surabaya Erick Komala tak tahu-menahu soal pemasangan baliho itu di Surabaya November itu.

Namun, Ketua DPP PSI Cheryl Tanzil memberikan respons terhadap kritik ini. Cheryl mengatakan bahwa PSI sudah lama memasang banyak baliho, bahkan sebelum Kaesang menjadi ketua umum. Dia juga menyebut bahwa narasi yang beredar saat ini cenderung tendensius dan menyerang PSI. Cheryl menunjukkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkan PSI pada urutan kesebelas dalam kategori sosialisasi partai melalui baliho, membantah klaim bahwa PSI memasang baliho lebih banyak dibandingkan partai lain.