Penurunan Jumlah Jemaah Haji yang Wafat di Tahun 2024: Upaya dan Inovasi Pemerintah

- 29 Juni 2024, 16:59 WIB
Inovasi Kesehatan Haji 2024: Menyelamatkan Ratusan Nyawa
Inovasi Kesehatan Haji 2024: Menyelamatkan Ratusan Nyawa /Antara/

MALANGRAYA.CO – Penyelenggaraan ibadah haji pada tahun 2024 mencatatkan penurunan signifikan dalam jumlah jemaah yang wafat. Hingga 28 Juni 2024, jumlah jemaah yang meninggal dunia tercatat sebanyak 311 orang, jauh menurun dibandingkan dengan 773 kasus kematian pada tahun sebelumnya. Keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai evaluasi dan pembaharuan dalam sistem manajemen kesehatan dan keselamatan jemaah haji, khususnya di Tanah Suci.

Pada tahun 2024, komorbid atau penyakit penyerta menjadi faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap kematian jemaah. Selain itu, kelelahan fisik dan dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh juga menjadi penyebab signifikan. Kondisi iklim yang sangat panas di Arab Saudi selama musim haji dengan suhu tinggi menjadi tantangan serius yang mempengaruhi kondisi kesehatan jemaah.

Untuk mengurangi risiko kematian dan meningkatkan keselamatan jemaah, pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah proaktif. Berikut adalah beberapa inisiatif penting yang telah diterapkan:

  • Pemeriksaan Kesehatan: Pemerintah melakukan pemeriksaan kesehatan yang lengkap bagi jemaah sebelum keberangkatan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui riwayat penyakit, mengidentifikasi jemaah berisiko tinggi, dan menyiapkan langkah antisipatif yang diperlukan.
  • Kode QR pada Kartu Jemaah: Pengenalan sistem kartu jemaah dengan kode QR memudahkan akses data kesehatan dan identifikasi cepat ketika dibutuhkan dalam kondisi darurat.
  • Manajemen Kebugaran: Pemerintah mengatur jadwal ibadah haji agar lebih terdistribusi dan tidak membebani jemaah secara fisik. Program kebugaran dan penyuluhan kesehatan bagi jemaah juga diintensifkan.
  • Layanan Kesehatan Terpadu: Peningkatan jumlah dan kualitas fasilitas kesehatan di Makkah dan Madinah, serta pemberian layanan konsultasi kesehatan dan penyediaan obat secara gratis.
  • Pendidikan dan Informasi: Menyajikan informasi dan pendidikan seputar kebugaran, penghidratan, dan manajemen kelelahan sejak dari Indonesia, sehingga jemaah lebih siap menghadapi kondisi fisik dan cuaca selama haji.

Penyebab kematian dan langkah pencegahan
Penyebab kematian dan langkah pencegahan
Baca Juga: DPR Protes! Kuota Tambahan Jemaah Haji Dialihkan ke ONH Plus

Kepala Bidang Keselamatan dan Pelayanan Haji, Indro Murwoko, menekankan pentingnya kesadaran dan kesiapan jemaah haji yang memiliki risiko tinggi. "Mengurangi risiko dan meningkatkan kesiapsiagaan jemaah haji menjadi prioritas utama untuk menjaga agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan aman dan suci," ujarnya.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan jumlah wafat jemaah setiap tahunnya bisa terus dikurangi dan semua jemaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan selamat.

Penurunan Jumlah Kematian di Fase Armuzna

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melaporkan jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat pada fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 2024 turun dibandingkan dengan musim haji tahun lalu. Kepala Bidang Kesehatan PPIH, Indro Murwoko, mengatakan bahwa tercatat 40 peserta haji Indonesia yang wafat pada periode ini. Sebanyak 11 orang wafat di Arafah dan 29 orang wafat di Mina.

"Jamaah wafat itu, secara keseluruhan ada 40 (orang). Dari data itu, terbagi wafat di tenda, pos kesehatan, dan rumah sakit Arab Saudi, baik di Arafah maupun Mina," kata Indro di Makkah, Sabtu (22/06).

Baca Juga: Selebgram Indonesia Ditahan Arab Saudi, Promo Visa Haji Ilegal

Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat jumlah peserta haji wafat periode Armuzna pada 2023 sebanyak 64 orang, terdiri atas 13 orang wafat di Arafah dan 51 orang di Mina.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah