MALANGRAYA.CO – Berdasarkan temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), setidaknya ada 82 anggota DPR RI yang diduga terlibat dalam judi online. Nama-nama mereka nantinya akan diungkap setelah PPATK melaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
“Nantinya diungkaplah. Nanti MKD yang proses,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pangeran Khairul Saleh, seperti dilansir dari RRI.
Sementara itu, Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana, mengatakan pihaknya saat ini masih mengecek kembali data nama-nama pejabat yang bermain judi online. Pasalnya, banyak pihak yang ternyata terlibat dalam transaksi judi online.
“Saya harus lihat datanya lagi. Itu ke Pak Satgas, ke Pak Menko Polhukam. Nanti saya akan sampaikan ke MKD,” tutur dia.
Jika digabungkan dengan anggota DPRD, Ivan mengatakan ada lebih dari seribu orang wakil rakyat yang terlibat judi online. Jumlah transaksinya mencapai lebih dari 63 ribu, dengan nominal perputaran dana ditaksir Rp25 miliar. Sementara itu, di lingkup DPR RI, jumlah transaksi sebanyak 7 ribu transaksi.
Di sisi lain, tokoh masyarakat Banten Selatan, Musa Weliansyah, mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut seribu anggota DPR RI dan DPRD yang terlihat judul online berdasarkan hasil laporan PPATK. Ia meminta para wakil rakyat yang terlibat judi online diproses secara hukum.
“Jika persoalan seribu anggota DPR dan DPRD itu tidak diproses secara hukum, tentu dapat membuat preseden buruk bagi penegakan hukum di Indonesia,” tandas politis Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Lebak itu, dikutip dari Antara.
Menurut dia, semestinya para anggota legislatif memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dan tidak melakukan perbuatan buruk, termasuk judi online. Jika terbukti, mereka bisa dipidana dengan Pasal 303 dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).