Rupiah Melawan Arus! Penguatan Mata Uang dan Harga Emas di Tengah Guncangan Ekonomi AS

- 31 Mei 2024, 10:43 WIB
Penguatan Rupiah Tandai Pembukaan Perdagangan di Tengah Fluktuasi Harga Emas Antam
Penguatan Rupiah Tandai Pembukaan Perdagangan di Tengah Fluktuasi Harga Emas Antam /Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO


MALANGRAYA.CO – Di tengah dinamika fluktuasi ekonomi global, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuka perdagangan pada Jumat dengan penguatan. Kenaikan ini terjadi meskipun data ekonomi AS dirilis lebih buruk dari ekspektasi, memicu kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh Federal Reserve.

Menurut pantauan Logam Mulia, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Jumat pagi mengalami kenaikan sebesar Rp8.000 per gram, menjadi Rp1.337.000 per gram, dibandingkan posisi pada Kamis yang berada di angka Rp1.329.000 per gram. Sementara harga jual kembali (buyback) emas batangan Antam berada pada angka Rp1.222.000 per gram.

Pagi itu, rupiah menguat 15 poin atau 0,09 persen menjadi Rp16.250 per dolar AS, dari penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di angka Rp16.265 per dolar AS. "Semalam data ekonomi AS seperti data PDB kuartal I dan komponennya, klaim tunjangan pengangguran, penjualan rumah tertunda dirilis lebih buruk dari ekspektasi pasar," ungkap pengamat pasar uang Ariston Tjendra kepada ANTARA di Jakarta.

Pelemahan tersebut menandakan peluang pemangkasan suku bunga acuan AS, yang sebelumnya telah menahan penguatan dolar AS dan kini mengalami koreksi. Indeks dolar AS pada pagi hari tersebut bergerak di kisaran 104, tepatnya di sekitar angka 104,70-an.

Baca Juga: Dampak Penerapan Sistem Kurs Mengambang, Apa Artinya Rupiah Menguat Bagi Ekonomi Indonesia?

Di sisi lain, para pelaku pasar masih menantikan data inflasi terbaru AS dari Indeks Harga Personal Consumption Expenditure (PCE) Inti bulan April yang akan dirilis malam hari. Hal ini membuat pelemahan dolar AS berpotensi tidak terlalu dalam. Konflik di Timur Tengah yang memanas juga turut memberikan dampak pada kekuatan nilai dolar AS terhadap mata uang lainnya.

Ariston memperkirakan bahwa rupiah masih akan berkonsolidasi hari itu di kisaran Rp16.200 per dolar AS hingga Rp16.280 per dolar AS. Di pasar Asia, harga emas terus mengalami penurunan pada sesi perdagangan Kamis, terbebani oleh penguatan dolar dan imbal hasil Treasury AS.

Hal ini dipicu oleh kekhawatiran akan suku bunga AS yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, yang membuat para pedagang cenderung memfavoritkan greenback. Imbal hasil Treasury AS pun ikut meningkat minggu itu. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah