Network
/photo/2024/06/28/3562762416.jpeg)
MALANGRAYA.CO - Merpati, unggas terkenal dengan kemudahan dalam pembiakan, kini tidak hanya menjadi hewan peliharaan tetapi juga membuka peluang bisnis yang menggiurkan, terutama bagi para penggemar merpati hias. Keunikan bentuk dan corak merpati hias menjadikannya pilihan bagi banyak pengusaha budidaya, salah satunya Muhammad Kusolihudin, yang akrab disapa Udin.
Berawal dari hobi yang dipupuk sejak masa kuliah, Udin telah menggeluti dunia kontes merpati hias dan memutuskan untuk berbudidaya di halaman rumahnya yang berlokasi di Jl. Satsuit Tubun IV No. 19, Kota Malang.
"Awalnya hanya sebagai kegemaran, namun setelah melihat potensi dari kontes-kontes merpati hias, saya mulai serius dalam pengembangbiakan," Kata Udin saat dikonfirmasi awak media pada Jum’at (27/6/2024).
Sudah tiga tahun lamanya Udin berkomitmen pada budidaya merpati hias dengan memilih empat jenis unggulan, yaitu Bluenete dari Turki, German Nun dari Jerman, Old Dutch Capucine dari Belanda, dan Peligiser dari Hungaria, yang semuanya memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan merpati lokal.
"Dengan kisaran harga jual dari Rp1 juta hingga Rp2 juta per ekor, saya juga menyediakan merpati afkir dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu Rp750 ribu per ekor,” timpalnya.
Namun, untuk merpati yang telah memenangkan kontes, harga jualnya dapat melonjak hingga Rp15 juta per ekor. Pemasaran dilakukan melalui media sosial dan komunitas untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Mochammad Kusholikhudin, pria asal kota Malang, telah mengubah hobi memelihara merpati hias menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan.
"Saya mulai fokuskan diri pada pengembangbiakan merpati hias selama empat tahun terakhir, alhamdulilah berhasil menghasilkan pendapatan hingga puluhan juta rupiah,” bebernya.
