Wisatawan Meninggal setelah Jatuh dari Banana Boat di Pantai Trenggalek

- 3 Juli 2024, 07:05 WIB
Wisatawan berpose saat bermain banana boat di Pantai Karanggongso, Trenggalek.
Wisatawan berpose saat bermain banana boat di Pantai Karanggongso, Trenggalek. /tourism.trenggalekkab.go.id

MALANGRAYA.CO – Inginnya bersenang-senang, tetapi berujung petaka. Seorang pelancong asal Blitar dilaporkan meninggal dunia setelah bermain banana boat di Pantai Karanggongso, Kabupaten Trenggalek. Korban meninggal dunia diduga karena serangan jantung setelah mengikuti atraksi perahu terbalik di perairan dangkal.

“Hasil visum menunjukkan (karena) serangan jantung, bukan tenggelam. Menurut keluarga korban, yang bersangkutan pernah menderita sakit stroke,” ujar Kapolsek Watulimo, AKP Zainudin, dalam keterangan resminya, dikutip dari Antara.

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Senin, 1 Juli 2024, kemarin. Korban bernama Gunawan (42), warga RT 004 RW 001, Kelurahan Jegu, Kecamatan Sutojaya, Kabupaten Blitar, naik banana boat bersama anak kandungnya dan enam anak lainnya. Sebelum bermain, mereka sudah dibekali baju rompi pelampung.

“Saat akan naik, operator memberikan penjelasan dan penawaran, apakah dilakukan atraksi digulingkan atau tidak, dan mereka memilih atraksi tersebut,” sambung AKP Zainudin.

Korban dan peserta lainnya lantas naik banana boat dan ditarik menggunakan speedboat. Mereka sempat digulingkan dari banana boat dan terapung di permukaan lautan dan kembali naik wahana.

“Ketika itu, saksi melihat korban melambaikan tangan, seperti isyarat meminta tolong. Operator yang mengetahui hal tersebut langsung meloncat ke laut untuk menyelamatkan korban,” imbuh AKP Zainudin.

Korban kemudian ditarik mendekati speedboat dan dievakuasi ke darat. Dia sempat menerima pertolongan medis dari petugas wisata sebelum dibawa ke Puskesmas Watulimo. Sayangnya, nyawanya tidak tertolong ketika tiba di puskesmas.

“Dari visum dokter, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau benturan benda korban. Informasi dari pihak keluarga, korban sempat mengalami sakit stroke dan diduga meninggal akibat penyakit bawaannya,” tutur Kepala Desa Tasikmadu, Watulimo, Wignyo Handoyo.

Sementara itu, berdasarkan penjelasan AKP Zainudin, pihak keluarga korban legawa menerima kematian Gunawan. Menurut pihak keluarga, peristiwa tersebut adalah musibah. Pihak kepolisian pun tidak melanjutkan penyelidikan musibah tersebut.***

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah