Duku Rejoso: Dari Kebun Pasuruan ke Hati Nusantara, Buah Tropis Paling Dicari

26 April 2024, 09:17 WIB
Kasan saat memanen buah duku langsung dari pohonnya, Kamis (25/4/2024) siang. /RRI/

MALANGRAYA.CO - Duku Rejoso, buah yang menjadi primadona di kalangan penggemar buah tropis, terus memikat hati masyarakat Nusantara dengan keunikan yang dimilikinya. Varietas buah yang satu ini memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari jenis duku lain seperti duku Palembang dan Singosari. Keistimewaan yang paling menonjol adalah rasa manisnya yang khas, ketahanan buah yang lebih lama, biji yang kecil, serta daging buah yang tebal dan menggugah selera.

Di Jawa Timur, para pedagang buah saling berlomba untuk mendapatkan stok duku Rejoso yang terkenal ini. Duku Rejoso banyak diminati hingga para pembeli rela mendatangi langsung kebun-kebun di desa-desa untuk memastikan mereka mendapatkan buah yang sudah menjadi buruan tersebut.

Kasan, seorang petani duku berusia 53 tahun, dengan bangga mengatakan, "Kalau gak percaya monggoh datang ke sini, buktikan sendiri omongan saya. Duku Rejoso gak ada asamnya alias langsung manis begitu dipanen."

Baca Juga: Awas, Marak Beredar Pupuk NPK Palsu di Jawa Timur! Ketahui Cirinya yang Asli

Kasan, yang telah bertahun-tahun menggeluti budidaya duku di Desa Pandanrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, menunjukkan keahliannya dalam memanjat dan memanen buah duku yang telah menjadi bagian dari hidupnya.

Pada hari Kamis, tanggal 25 April 2024, Kasan terlihat menaiki salah satu pohon duku yang menjulang tinggi lebih dari 50 meter.

Ia tidak perlu memulai memanjat dari dasar pohon karena telah tersedia tangga yang panjangnya mencapai 20 meter, yang selalu siap di kebunnya. Dengan tangga itu, ia dengan mudah mencapai dahan yang diinginkan dan mulai merayap dari satu dahan ke dahan lain untuk memetik buah duku.

Kasan mengungkapkan bahwa dari satu pohon duku, ia bisa memanen hingga 1,1 kwintal atau setara dengan 110 kilogram buah. Begitu buah dipanen dan dimasukkan ke dalam karung, di bawah pohon sudah ada pembeli yang menanti, seperti Yono, pegawai kantor desa yang juga berprofesi sebagai penjual buah duku.

Baca Juga: Pemkot Malang Komitmen Ekonomi Hijau, Siapkan Kendaraan Dinas Berbasis Listrik

Yono membeli buah duku dari Kasan dengan harga Rp 25 ribu per kilogram, harga yang dianggap sepadan dengan usaha dan jerih payah pemilik kebun.

Kasan memiliki total 37 pohon duku dalam kebunnya yang luasnya mencapai 1 hektar. Tidak hanya Kasan, petani duku lainnya di lima desa yang berada di wilayah Kecamatan Rejoso juga mengalami hal serupa.

Mereka tidak mengetahui pasti berapa usia pohon-pohon tersebut, namun yang pasti sejak mereka lahir, pohon-pohon duku ini sudah ada, tumbuh dewasa dan menjulang tinggi. Beberapa di antaranya bahkan telah menjadi pohon warisan yang telah ada sebelum mereka lahir.

Duku Rejoso memang bukan sekadar buah, tetapi juga warisan dan kebanggaan bagi warga di Kecamatan Rejoso. Kehadirannya tidak hanya memberikan kelezatan rasa, tetapi juga menjadi sumber penghidupan dan bagian dari sejarah serta budaya lokal yang patut dilestarikan. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler