Network
MALANGRAYA.CO – Edukasi mengenai stunting tidak cuma perlu dilakukan kepada orang tua, tetapi juga anak-anak. Karena itu, Letsplay Indonesia, yang berfokus pada game sebagai media pembelajaran, gencar melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan stunting kepada pelajar melalui media game.
“Sudah banyak game edukasi yang telah diproduksi Letsplay Indonesia, termasuk Si Centing yang merupakan kolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang dan Bappeda Kota Malang,” tutur co-founder Letsplay Indonesia, Arif Bawono Surya.
“Sejak diciptakan pada 2022 lalu, edukasi stunting melalui game Si Centing mendapat sambutan luar biasa. Untuk itu, mulai November 2023 lalu bersama Disdikbud Kota Malang, kami semakin aktif melakukan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah di Kota Malang, terutama SMP,” sambungnya.
Untuk tahun ni, sosialisasi dan edukasi akan dimulai tanggal 30 April sampai dengan 31 Mei 2024 di Malang Creative Center (MCC). Nantinya, dikatakan Arif, tiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis, anak-anak SMP akan diedukasi pencegahan stunting melalui game di ruang lab komputer MCC.
“Jadi, di lab main game sambil belajar, ternyata stunting itu harus dicegah mulai dari SMP. Bagi wanita ternyata penting, ya vitamin penambah darah bagi anak-anak SMP selama ini hanya disuruh saja, tetapi tidak dijelaskan. Melalui game ini sangat efektif,” lanjut dia.
Kenapa harus anak SMP? Pasalnya, jelas Arif, di fase ini adalah titik rawan. Pencegahan stunting harus dimulai sejak masih SMP, terutama perempuan, karena reproduksi aktif itu ada di tingkat SMP.
“Melalui media game, pembelajaran kepada generasi milenial bisa lebih interaktif dibandingkan hanya melalui buku saja, karena generasi milenial dan Gen-Z ini umumnya tidak asing dengan gadget dan mengonsumsi game dalam keseharian mereka,” imbuh pria berkacamata tersebut.
Nantinya, dari game SI Centing ini, anak-anak akan mendapatkan gambaran tentang stunting melalui simulasi. Misalnya, kalau kurang penambah darah, apa yang akan terjadi. Jika ibu hamil apa yang terjadi, lingkungan kotor apa yang terjadi, dan seterusnya.
