Network
MALANGRAYA.CO – Puskesmas Cisadea baru saja meresmikan gedung baru yang berlokasi di Jalan Indragiri IV/43, Kota Malang. Menempati gedung anyar yang disebut-sebut sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes), apakah tarif layanan di puskesmas ini juga berubah?
Mengutip laman resminya, tarif layanan di Puskesmas Cisadea belum berubah meski sudah menempati gedung baru. Tarif layanan masih berdasarkan Peraturan Wali Kota Malang Nomor 52 tahun 2019 yang diberlakukan sejak tahun 2020 lalu.
Untuk rawat jalan, dikenai tarif Rp10 ribu per kunjungan, sedangkan tarif rawat jalan luar daerah Rp13 ribu per kunjungan. Sementara itu, untuk mendapatkan surat keterangan sehat, dikenai tarif Rp10 ribu, tarif pemeriksaan kesehatan haji Rp20 ribu, dan tarif pemeriksaan HIV/IMS Rp30 ribu.
Jika ada tindakan pengobatan atau penanganan khusus, tarif tergantung jenis tindakan. Untuk tindakan ringan seperti jahit luka, ganti balutan, memecah bisul, atau pasang catheter, biayanya Rp15 ribu sampai Rp25 ribu.
Sementara itu, tarif tindakan sedang mulai Rp30 ribu untuk cabut kuku dan Rp50 ribu untuk ambil benda asing di mata, hidung, dan telinga. Tarif jahit luka antara 6 sampai 15 jahitan sebesar Rp50 ribu dan tarif pengambilan benda asing dengan sayatan sebesar Rp75 ribu.
Bagi yang memerlukan tindakan berat, tarif dipatok Rp100 ribu untuk jahit luka lebih dari 15 jahitan. Sementara itu, biaya untuk ekstirpasi jari tangan atau kaki sebesar Rp150 ribu.
Puskesmas Cisadea juga melayani tindakan medis gigi dan mulut. Tindakan sederhana seperti cabut gigi susu tanpa suntikan, angkat jahitan, dan tumpatan dikenai tarif Rp15 ribu, sedangkan tarif cabut gigi tetap sebesar Rp30 ribu. Jika ingin cabut gigi dengan komplikasi, biayanya Rp100 ribu.
Pada Jumat, 26 April 2024, kemarin, Puskesmas Cisadea resmi menempati gedung baru yang berada di Jalan Indragiri, dekat KUA Blimbing. Acara peresmian dihadiri langsung oleh Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM.
“Dengan gedung baru, mudah-mudahan ada peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Saya juga berharap nanti ada pelayanan 24 jam karena terkadang pasien membutuhkan perawatan tidak pada jam-jam kerja,” ujar Pj Wahyu.
