Dengan mayoritas pemilih berusia di bawah 40 tahun, strategi para kandidat untuk mendekati pemilih muda melalui budaya populer menjadi kunci dalam Pemilu 2024 ini. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang dan apa artinya bagi demokrasi di Asia Tenggara, hanya waktu yang akan menjawab.***