Gempa Dahsyat di Taiwan, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami

- 3 April 2024, 11:39 WIB
Gempa dahsyat di Taiwan memicu Jepang mengeluarkan peringatan tsunami.
Gempa dahsyat di Taiwan memicu Jepang mengeluarkan peringatan tsunami. /Thomson Reuters/REUTERS

MALANGRAYA.CO – Pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan tsunami pada Rabu, 3 April 2024, pagi waktu setempat menyusul gempa bumi dahsyat yang melanda Taiwan. Belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa, tetapi masyarakat masih didesak untuk menjauh dari pantai.

Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter awalnya memicu perkiraan gelombang setinggi 3 meter di beberapa wilayah Okinawa, dan warga didesak mengungsi dari daerah pesisir. Peringatan tersebut kemudian diturunkan, dengan perkiraan ketinggian gelombang berkurang menjadi 1 meter.

Gempa besar, yang terbesar yang melanda Taiwan dalam 25 tahun, juga memicu peringatan tsunami di pulau tersebut. Selain itu, memutus aliran listrik, dengan tayangan televisi menunjukkan bangunan-bangunan runtuh. Sejumlah media mengatakan, beberapa orang terjebak di reruntuhan, tetapi belum ada laporan mengenai korban jiwa atau cedera.

Menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA), gempa ini sama besarnya, bahkan lebih besar, dibandingkan gempa Noto, yang berkekuatan 7,7 skala Richter. Gempa tersebut juga tercatat setinggi 4 skala intensitas seismik shindo Jepang 7 titik di Yonaguni, yang terletak hanya 110 kilometer (70 mil) dari Taiwan.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 08.58 waktu setempat itu tercatat berkekuatan 7,4 skala Richter. Pusat gempa berasal dari 18 km barat daya Hualien, Taiwan, pada kedalaman 34,8 km, sedangkan JMA menyatakan gempa terjadi di kedalaman 23 km.

Gelombang tsunami pertama setinggi minimal 30 cm tiba di Pulau Yonaguni pada pukul 09.18 waktu setempat. Sementara itu, gelombang setinggi 20 cm juga mencapai Pulau Ishigaki pada pukul 09.32 waktu setempat dan Pulau Miyako pada pukul 10.03 waktu setempat

“Meskipun peringatan tsunami diturunkan, masyarakat masih diimbau untuk terus menjauh dari pantai, karena kemungkinan gelombang akan menerjang pantai berkali-kali dan ketinggiannya akan meningkat secara tiba-tiba,” kata seorang pejabat JMA dalam konferensi pers.

JMA juga memperingatkan bahwa gempa susulan, mungkin sekuat gempa awal, dapat berlanjut selama beberapa hari. Pejabat JMA mencatat ada kemungkinan 10 sampai 20 persen bahwa gempa dengan skala yang sama dapat terjadi dalam seminggu, mengingat gempa bumi besar yang terjadi di masa lalu.***

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: Japan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini