Network
MALANGRAYA.CO - Sebuah fenomena cuaca yang tak terduga terjadi di Uni Emirat Arab pada hari Selasa, ketika hujan deras yang dijuluki sebagai peristiwa cuaca bersejarah mengguyur negara tersebut, menyebabkan banjir di sejumlah jalan utama dan Bandara Internasional Dubai.
Menurut WAM, agen berita pemerintah, hujan yang turun telah melampaui catatan historis yang telah ada sejak tahun 1949, yaitu sebelum penemuan minyak mentah di negara kaya energi yang pada saat itu masih tergabung dalam protektorat Inggris yang dikenal dengan nama Trucial States.
Pada hari Senin malam, hujan mulai turun di Dubai, dengan curah hujan mencapai sekitar 20 milimeter, berdasarkan data meteorologi yang terkumpul di Bandara Internasional Dubai. Ketika hari berakhir, lebih dari 142 milimeter hujan telah menggenangi Dubai dalam waktu 24 jam.
Sebagai perbandingan, dalam satu tahun rata-rata hanya terjadi 94.7 milimeter (3.73 inci) curah hujan di Bandara Internasional Dubai, yang merupakan bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional dan pusat bagi maskapai penerbangan jarak jauh Emirates.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Masih Hantui Jawa Timur Sepekan Ini, Awas Banjir dan Tanah Longsor!
Di bandara, genangan air terlihat di sepanjang taxiway ketika pesawat mendarat. Akibatnya, bandara terpaksa menghentikan kedatangan pada malam hari Selasa dan penumpang mengalami kesulitan mencapai terminal karena banjir yang melanda jalan di sekitarnya.
Seorang pasangan yang berbicara dengan Associated Press dengan syarat anonimitas menggambarkan situasi di bandara sebagai "kekacauan total."
"Tidak ada taksi yang bisa menjemput. Ada orang yang tidur di stasiun Metro. Ada orang yang tidur di bandara," ujar pria tersebut pada hari Rabu (17/04).
Mereka akhirnya mendapatkan taksi ke dekat rumah mereka yang berjarak sekitar 30 kilometer jauhnya, namun terhenti oleh banjir di jalan. Seorang pengamat membantu mereka melewati penghalang jalan raya dengan barang bawaan mereka.
Bandara Internasional Dubai mengakui pada Rabu pagi bahwa banjir telah menyebabkan "pilihan transportasi yang terbatas" dan mempengaruhi penerbangan karena kru pesawat tidak dapat mencapai lapangan terbang.
