Bloomberg Sebut Khofifah Kunci Penting Pilpres 2024, Bisakah Menangkan Prabowo?

- 20 Januari 2024, 02:05 WIB
Bloomberg menyebut Khofifah Indar Parawansa memegang kunci dalam Pilpres 2024.
Bloomberg menyebut Khofifah Indar Parawansa memegang kunci dalam Pilpres 2024. /kominfo.jatimprov.go.id

MALANGRAYA.CO – Media asal AS, Bloomberg, menyebut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memegang peran kunci dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Februari 2024. Pertanyaannya, apakah ia bisa memberikan efek signifikan guna mencapai target Prabowo Subianto memenangkan pemilihan dalam satu putaran?

Tiga calon presiden (capres), yakni Prabowo, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan, semuanya telah meminta dukungan Khofifah. Setelah berminggu-minggu melakukan pertimbangan, pada 10 Januari 2024 lalu, ia memberikan dukungannya kepada Prabowo, mantan jenderal militer, yang memimpin dalam jajak pendapat.

“Dukungan Khofifah terhadap Prabowo mungkin terbukti penting, di tengah laporan media lokal bahwa Ganjar dan Anies mungkin berusaha membentuk aliansi untuk mencegah kemenangan langsung bagi Prabowo dan memaksakan pemilihan putaran kedua pada bulan Juni,” tulis Bloomberg.

Sebagai senior di Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar Indonesia, pengaruh Khofifah meluas hingga luar Jawa Timur. Dukungannya terhadap Joko Widodo dianggap sebagai salah satu alasan kemenangan mudah Jokowi di Jawa Timur untuk masa jabatan kedua pada 2019, demikian kata orang-orang yang dekat dengan kedua politisi tersebut.

Baca Juga: Menjawab PBNU, Khofifah Nyatakan Akan Mundur dari Jabatan Ketua Muslimat NU

Di kalangan NU, ia memecahkan preseden setelah terpilih untuk masa jabatan ketiga sebagai Ketua PP Muslimat NU, yang diperkirakan memiliki lebih dari 30 juta anggota. Dukungan yang hampir bulat terhadap Khofifah mendorong organisasi tersebut mengubah peraturannya, yang hanya mengizinkan seorang individu untuk menjabat sebagai ketua selama dua periode.

“Dia tentu memiliki kekuatan unik dalam menggalang dukungan publik selama pemilu. Pengalamannya yang panjang dan luas di bidang politik menempatkannya di antara politisi papan atas yang pemilih tradisionalnya berbasis di Jawa Timur,” ujar Ella S. Prihatini, seorang dosen di President University.

Terlepas dari kredibilitas dan pengaruhnya, Khofifah tidak pernah mencalonkan diri untuk jabatan nasional. Meski dia sangat dipertimbangkan oleh ketiga calon presiden sebagai pendamping, kata sebuah sumber, semua kandidat memilih laki-laki karena takut masyarakat patriarki di Indonesia tidak siap jika perempuan menduduki jabatan tertinggi kedua.

Khofifah kabarnya kecewa karena tidak terpilih. Dia lantas bermaksud untuk mencalonkan diri lagi sebagai Gubernur Jawa Timur pada pemilihan November 2024. Sebagai imbalan atas dukungannya, Khofifah mengharapkan Prabowo mendukung kampanye pemilihannya kembali, kata sumber tersebut.

Halaman:

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: Bloomberg


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah