Network
MALANGRAYA.CO – Tingkat okupansi hotel di kawasan Kota Malang selama libur Lebaran 2024 dilaporkan hampir penuh, menembus 80 sampai 90 persen. Sebaliknya, okupansi hotel di Kota Batu dikabarkan cuma mencapai 60 persen, terbilang rendah untuk destinasi wisata terkenal.
“Selama sembilan hari libur Lebaran tahun ini, okupansi hotel di Kota Malang tercatat 80 sampai 90 persen atau hampir penuh,” tutur Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki.
Ia melanjutkan, puncak okupansi terjadi pada hari Sabtu, 13 April 2024, atau H+3 Lebaran. Okupansi yang tinggi tidak cuma di hotel bintang tiga ke atas, melainkan juga hotel kecil seperti bintang satu, bintang dua, dan hotel kelas melati.
“Alhamdulillah karena pada awal libur, yakni tanggal 6 sampai 8 April 2024, sempat sepi reservasi. Namun, pemesanan terus mengalami kenaikan. Rata-rata (tamu) pemudik dan memang sekalian untuk berlibur,” sambung Agoes.
Berbanding terbalik dengan Kota Malang, tingkat ketersian hotel di Kota Batu justru tidak terlalu menggembirakan pada libur Lebaran tahun ini. Hingga H+2 Lebaran, tingkat okupansi hotel di Kota Apel rata-rata 50 sampai 60 persen, turun dibandingkan momen yang sama tahun sebelumnya.
“Saat libur Lebaran 2023, tingkat okupansi hotel di Kota Batu mencapai 80 persen, sehingga pada masa sisa libur Lebaran 2024, diharapkan ada peningkatan kunjungan wisatawan yang berdampak pada tingkat okupansi hotel,” tutur Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi.
Tingkat okupansi hotel di Kota Batu selama libur Lebaran 2024 kali ini, sambung Sujud, juga lebih rendah dibandingkan masa libur akhir tahun 2023 kemarin. Ketika itu, tingkat keterisian hotel di wilayah Kota Batu mencapai 90 persen atau hampir penuh.
Dengan kondisi alam yang cantik dan banyak wahana wisata, Kota Batu merupakan salah satu destinasi liburan favorit di wilayah Jawa Timur. Pada tahun 2024 ini, Pemerintah Kota Batu menargetkan mendatangkan 12 juta kunjungan wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.***
