Network
MALANGRAYA.CO – Dalam rangka memeriahkan HUT Kota Malang ke-110, warga Kota Malang dihibur Pawai Budaya yang diselenggarakan Sabtu, 27 April 2024 ini, sejak pagi hari. Bertolak dari Balai Kota Malang, pawai kali ini mengusung tema kolaborasi kolonial dan milenial.
“Untuk Pawai Budaya ini, tema yang diangkat adalah Kuno Kini atau Kolonial Milenial. Kuno diangkat untuk menolak lupa bahwa ada rangkaian sejarah sepanjang 110 tahun Kota Malang, sedangkan kini adalah tanggung jawab kita menghadapi tantangan ke depan,” terang Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM.
Ia melanjutkan, dalam Pawai Budaya ini, peserta berasal dari semua lapisan masyarakat. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sengaja memberikan kesempatan kepada masyarakat umum daripada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar sama-sama bisa merayakan HUT Kota Malang ke-110.
Masyarakat tampak antusias mengikuti pawai kali ini. Hal tersebut terlihat dari kostum yang mereka kenakan, mulai dari topeng Malangan, kesenian bantengan, jaranan, bahkan memakai pakaian masa kolonial seperti yang juga dikenakan Pj Wahyu dan jajaran ASN Pemkot Malang.
Dengan rute sepanjang 2 km, Pawai Budaya ini memang mengakibatkan sejumlah ruas jalan di Kota Malang padat, tetapi tidak sampai menimbulkan kemacetan yang parah. Pasalnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang telah melakukan pengalihan arus lalu lintas.
Pengalihan arus lalu lintas tampak sudah dilakukan sejak pukul 06.00 WIB. Meskipun rute lebih panjang dibandingkan tahun lalu dan dengan jumlah peserta sekitar 30-an, Dishub Kota Malang tidak sampai menutup area Kayutangan dan Jalan Basuki Rahmat, cuma menggunakan satu sisi jalan.
“Sudah kami atur semuanya dan kami sosialisasikan kepada masyarakat. Yang ingin menonton, silakan, tetapi juga menghindari jalur-jalur yang dilewati walau tidak ada penutupan. Hanya satu sisi jalan saja yang akan digunakan,” tambah Pj Wahyu.***
