Misteri Erupsi Bersamaan Enam Gunung Api: Tanda Alam atau Kebetulan?

- 22 April 2024, 02:13 WIB
Aktivitas Vulkanis di Indonesia: Waspada, Enam Gunung Api Bersiaga!
Aktivitas Vulkanis di Indonesia: Waspada, Enam Gunung Api Bersiaga! /Twitter PVMBG /


MALANGRAYA.CO - Indonesia kembali dikejutkan oleh peningkatan aktivitas vulkanis yang terjadi hampir bersamaan di enam gunung api. Fenomena geologis ini menarik perhatian sekaligus mengundang kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Di pekan kedua April 2024, gunung-gunung yang tercatat mengalami erupsi adalah Gunung Ruang, Gunung Ibu, Gunung Lewolotok, Gunung Dukono, Gunung Semeru, dan Gunung Marapi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Hendra Gunawan, menegaskan bahwa kejadian ini merupakan bagian dari dinamika alam yang tidak terelakkan.

Menurutnya, peningkatan aktivitas tersebut tidak saling berkaitan. "Saat ini ada enam gunung api dalam status siaga, namun tidak berarti itu semuanya erupsi," ucap Hendra dalam wawancara dengan Pro3 RRI.

Baca Juga: Erupsi Gunung Ruang Gemparkan Sulawesi, Warganet Malah Sibuk Mengagumi Keindahan Letusannya

Hendra menguraikan bahwa Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, meskipun belum meletus, telah menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan. "Di mana, tercatat sekitar beberapa hari lalu meningkat ke level 3, tapi belum erupsi hanya dari segi data rekaman meningkat," jelasnya.

Gunung-gunung yang mengalami erupsi, menurut Hendra, memang memiliki riwayat vulkanis yang aktif dalam beberapa tahun terakhir. "Beberapa gunung ini sudah level siaga bahkan sejak beberapa tahun lalu, seperti Gunung Merapi di Yogyakarta, Gunung Semeru juga begitu," imbuhnya.

Gunung Lewolotok, misalnya, hingga saat ini masih terus mengalami erupsi. "Jadi, meskipun tidak bersamaan tapi erupsi ini hampir terus menerus sejak berapa tahun lalu," ucap Hendra.

Indonesia, yang terletak di zona api atau Ring of Fire, merupakan wilayah dengan aktivitas tektonik yang tinggi. Hendra menjelaskan, "Di mana itu tempat pertemuan beberapa lempeng yang menyebabkan tumpukan lempeng. Ini kemudian mengakibatkan panas sehingga lelehan dari batu naik ke permukaan."

Baca Juga: Gunung Semeru Bergejolak Di Malam Minggu, Catatkan Erupsi Ke-118 Di Tahun 2024

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah