Medsos, Moralitas dan Strategi Politik

- 13 Desember 2023, 14:25 WIB
Ilustrasi oleh Yosoft Muntaha
Ilustrasi oleh Yosoft Muntaha /@yosoft

Banyak reel dan konten medsos yang lain, yang isinya tentang saling dukung Capres. Dan uniknya begitu banyak masalah yang tersembunyi, tetiba saja muncul menjadi konsumsi publik yang fungsinya untuk saling menjatuhkan calon presiden. Banyak masalah yang bertahun lalu tidak pernah keluar beritanya, mendadak hadir dengan narasi yang terkesan sangat membahayakan.

Kalau memang semua berita yang diunggah oleh para timses itu benar adanya, kenapa hanya muncul menjelang Pilpres saja?

Kalau memang semua berita yang diunggah oleh para timses capres itu benar, kenapa para capres itu bisa lolos seleksi?

Tapi, jika semua berita yang ditampilkan itu hoaks atau narasinya yang dirubah sedemikian rupa untuk saling menjatuhkan paslon, itu artinya bahwa para timses atau bahkan sang capres adalah produk seseorang yang telah gagal menjadi manusia. Sebab, mereka berperilaku amoral dengan rasa bangga dan bahagia.

Setiap mau Pilpres semua masalah yang sangat tersimpan dengan rapi sekalipun keluar semua dan itu terjadi pada semua Capres, tinggal narasinya saja yang beda-beda sesuai kepentingan masing-masing.

Anehnya setelah pesta Pilpres, semua masalah itu tiba-tiba hilang tak berbekas sama sekali, dan akan muncul lagi menjelang Pilpres ke depannya.

Narasi setiap kasus yang muncul tak jarang sangat ekstrem pemakaian diksinya, sehingga cenderung menghasilkan kebencian yang kuat terhadap antar pendukung di masyarakat bawah.

Tapi tidak ada satupun masalah yang sebelumnya ramai menjelang Pilpres, akhirnya diselesaikan pasca pemilihan Presiden, begitu dan selalu begitu terus perjalanannya. Setiap lima tahun sekali pengalaman yang di dapat hanyalah saling membenci antar anak bangsa dan saling menunjukkan kehebatannya dalam hal menciptakan Fitnah dan nafsu kebencian.

Masyarakat harusnya sadar, jika memang bener ada masalah pada tiap Capres seperti isu yang diciptakan oleh timses di medsos, itu artinya semua Capres seharusnya tak layak untuk di calonkan dalam perspektif konstitusi maupun moralitasnya sebagai pemimpin.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Opini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah