Yordania Bantah Ada Jalur Darat Lewati Blokade Yaman ke Israel

- 18 Desember 2023, 09:20 WIB
Yordania bantah ada jalur darat lewati blokade Yaman kirim bantuan ke Israel.
Yordania bantah ada jalur darat lewati blokade Yaman kirim bantuan ke Israel. /Unsplash/ Yazan obeidat

MALANGRAYA.CO – Kementerian Transportasi Yordania membantah laporan bahwa jalur darat telah dibangun dari Uni Emirat Arab (UEA) ke Kerajaan Hashemite melalui Arab Saudi sebagai upaya melewati blokade militer Yaman yang bersekutu dengan Houthi. Jalur tersebut dikabarkan dipakai untuk mengirim pangan dari Teluk Persia ke Israel.

Kantor Berita Petra di Yordania mengatakan bahwa berita yang disebarkan oleh media Israel dan media sosial mengenai ‘jembatan darat alternatif’ untuk membawa pengiriman ke Israel dari Laut Merah melalui Pelabuhan Dubai ‘benar-benar salah’. Menurut sumber pemerintah Yordania, itu adalah publikasi yang dimaksudkan untuk membingungkan posisi tegas Yordania mengenai apa yang terjadi di Jalur Gaza.

Sebelumnya, situs web Israel, Walla, melaporkan bahwa operasi percontohan rute transportasi darat sebagai alternatif dari Terusan Suez telah berhasil. Sepuluh truk pertama dilaporkan telah menyelesaikan perjalanan melalui Pelabuhan Dubai, melewati Arab Saudi dan Yordania.

Koridor darat dilaporkan telah mendapat persetujuan dari Pemerintah dan Kementerian Pertahanan Israel, diharapkan dapat menghemat 80 persen waktu di jalur laut, memberikan alternatif yang lebih cepat daripada melintasi Terusan Suez, dengan harga yang kompetitif. Truk-truk tersebut harus melintasi jarak sekitar 2.000 km selama dua hari dan beberapa jam.

Inisiatif ini dikelola melalui aplikasi transportasi kargo Israel, Trucknet. Awal bulan ini, mereka menandatangani perjanjian kerja sama dengan Puretrans FZCO yang berbasis di UEA dan DP WORLD yang berbasis di Dubai untuk mengangkut kargo dari teluk ke Pelabuhan Haifa dan sebaliknya.

Perkembangan ini terjadi setelah serangkaian operasi Angkatan Laut Yaman yang menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah dan Bab el-Mandeb sebagai tanggapan terhadap perang genosida di Gaza. Tiga kapal komersial di Laut Merah telah dihantam oleh rudal balistik dan drone yang diluncurkan dari Yaman yang dikuasai Houthi.

Pada hari Jumat, 15 Desember 2023, salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia, Maersk, mengatakan mereka juga akan menghentikan perjalanan kapalnya melalui Laut Merah. Ini menyusul serangan yang nyaris mengenai kapal Maersk Gibraltar sehari sebelumnya.***

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah