Network
MALANGRAYA.CO – Dalam rangka menjaga kelestarian alam dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melaksanakan penutupan aktivitas wisata di Gunung Bromo selama dua hari, yakni pada 25-26 April 2024. Penutupan ini merupakan bagian dari serangkaian aksi pembersihan pasca-libur Lebaran yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dan instansi terkait.
Aksi bersih-bersih diawali di Malang, Jawa Timur, dengan kerja sama antara Balai Besar TNBTS, personel TNI Koramil 24 Poncokusumo kodim 0818 Malang Batu, petugas kepolisian Polsek Poncokusumo, serta sukarelawan yang bersemangat membersihkan kawasan wisata setelah dipadati pengunjung selama liburan.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, menekankan bahwa inisiatif pembersihan ini bertujuan untuk menyadarkan pengunjung akan dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
Baca Juga: Catat! Wisata Gunung Bromo Tutup Total 25-26 April 2024
"Kami ingin memberikan edukasi kepada pengunjung, bahwa sampah itu adalah masalah yang besar dan harus dicegah bersama," ujar Septi.
Lebih lanjut, Septi menjelaskan bahwa pengunjung diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan di kawasan taman nasional. Sebagai gantinya, sampah dapat disimpan sementara dan dibuang pada tempat yang telah disediakan. Hal ini merupakan bagian dari upaya Balai Besar TNBTS untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan kawasan taman nasional.
Dalam aksi pembersihan tahap pertama yang dilakukan pada awal April 2024, sebanyak 3,5 ton sampah berhasil diangkut dari wilayah Gunung Bromo. Sampah-sampah tersebut umumnya terdiri dari plastik yang dibuang oleh pengunjung secara tidak bertanggung jawab.
Sejumlah lokasi yang menjadi fokus pembersihan antara lain adalah Gunung Penanjakan, Bukit Kedaluh, Simpang Dingklik, Pakis Bincil, Laut Pasir, area sekitar tangga Bromo, puncak Gunung Bromo, dan Savana Lembah Watangan.
Baca Juga: Dramatis! Evakuasi Mobil Sedan Terjebak di Savana Bromo, TNBTS Tegaskan Larangan untuk Mobil Pribadi
Pada aksi ini, dikerahkan sekitar 450 personel yang terdiri dari anggota Balai Besar TNBTS, TNI/Polri, sukarelawan, pelaku jasa wisata jip dan kuda, serta para pedagang kaki lima (PKL).
