Network
MALANGRAYA.CO - Di tengah kenaikan harga bahan pokok yang cukup tajam di banyak daerah, Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur, mengambil langkah strategis dengan memperpanjang waktu pelaksanaan operasi pasar dari 27 Februari menjadi hingga 2 Maret 2024.
Langkah ini diambil untuk memastikan masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau menjelang bulan suci Ramadan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menyatakan bahwa keputusan tersebut dipicu oleh tingginya minat masyarakat untuk memanfaatkan operasi pasar.
"Antusiasme masyarakat yang cukup tinggi menjadi pertimbangan kita untuk menambah kuota operasi pasar," ujar Aries.
Operasi pasar yang awalnya dilaksanakan selama tiga hari, telah dilakukan di tiga kecamatan dan akan ditambah di dua titik lainnya untuk memastikan distribusi bahan pokok yang lebih luas.
Pada hari pertama, operasi pasar diadakan di wilayah Kecamatan Batu, kemudian di Bumiaji, dan terakhir di Junrejo. Dengan penambahan dua titik di Desa Sumberejo dan Desa Pandanrejo, diharapkan kegiatan ini dapat menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
Selama operasi pasar, pemerintah menyediakan komoditas seperti beras, gula, dan minyak goreng dengan harga yang lebih murah dibanding pasar. Untuk beras, pemerintah bahkan memberikan subsidi hingga Rp1.000 per lima kilogram. Dengan itu, beras yang semula dijual dengan harga Rp51 ribu per lima kilogram, menjadi Rp50 ribu per kilogram.
Menurut data Siskaperbapo Jawa Timur, harga beras premium di Kota Batu telah mengalami kenaikan dari awal Januari yang berkisar Rp13.500 hingga Rp14.000 per kilogram, menjadi Rp15.000 hingga Rp17.000 per kilogram di akhir Februari 2024.
Harga gula pasir dan minyak goreng juga mengalami kenaikan. Gula pasir berada di kisaran Rp16.000-Rp17.000 per kilogram dan minyak goreng kemasan sederhana Rp17.500-Rp18.000 per liter.
