Grebeg Kupat Kota Batu Berlangsung Meriah, Bisa Jadi Ikon Wisata Baru

- 18 April 2024, 10:25 WIB
Grebeg Kupat di Kota Batu berlangsung sukses dan diharapkan bisa menjadi ikon wisata baru.
Grebeg Kupat di Kota Batu berlangsung sukses dan diharapkan bisa menjadi ikon wisata baru. /Instagram/@disparta_batu

MALANGRAYA.CO – Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu sukses menggelar Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan pada Rabu, 17 April 2024. Mendapatkan animo tinggi dari masyarakat, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi event seni budaya tahunan dan ikon wisata Kota Batu.

Tumpeng Gunungan Kupat dan aneka hasil bumi berupa sayur dan buah (tomat, wortel, apel, jeruk) diarak dengan diiringi musik tradisional Islami, terbang jidor, SKI, dan drumband. Hampir 900 porsi ketupat dibagikan kepada masyarakat maupun wisatawan di Alun-Alun Kota Batu.

Start dari Pendopo Rumah Dinas Wali Kota batu, parade ini menghibur masyarakat di sepanjang Jalan Panglima Sudirman hingga Jalan Gajah Mada. Setibanya di Alun-Alun Kota Batu, Tumpeng Gunungan Kupat dan hasil bumi ditata berjajar untuk selanjutnya dilaksanakan ritual ujub-ujub dan doa bersama, kemudian dibagikan kepada masyarakat yang menyaksikan.

“Event Seni Budaya Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan Kota Wisata Batu merupakan upaya Disparta Kota Batu dalam melestarikan budaya Nusantara yang adi luhung agar lebih dikenal generasi muda,” tutur Kadisparta Kota Batu, Drs. Aries As Siddiq, MH, ketika memberikan sambutan.

Sekretaris Daerah Kota Batu, Drs. Zadim Effisiensi, M.Si, memberikan apresiasi atas digelarnya event seni budaya yang menarik ini. Dirinya berharap ke depan acara lebih meriah dengan jumlah Tumpeng Gunungan Kupat yang berlipat dan menambah gunungan hasil bumi buah dan sayur khas Kota Batu yang nantinya bisa berkolaborasi dengan OPD terkait.

“Kami harap ini bisa lebih meriah, lebih baik, dan lebih besar. Kami juga ingin mengajak seluruh masyarakat Kota Batu untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan tradisi Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan ini,” tutur Zadim.

Lebaran Ketupat, atau Lebaran Kupat, telah menjadi tradisi tersendiri bagi masyarakat Indonesia, terutama di Jawa. Biasanya diadakan tujuh hari atau satu minggu setelah Idul Fitri, kebiasaan ini kabarnya diperkenalkan pertama kali pada zaman Sunan Kalijaga.***

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: Pemkot Batu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x