Kisah Sukses 48 HIPPAM di Malang: Kemandirian Air Bersih dari Warga, untuk Warga

- 1 Juni 2024, 19:22 WIB
Pembinaan kapasitas SDM SPAM Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang (02/05/2024)
Pembinaan kapasitas SDM SPAM Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang (02/05/2024) /YAP/MR


MALANGRAYA.CO – Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) di Kota Malang menunjukkan kapasitasnya sebagai kelompok masyarakat yang mandiri dalam menyediakan air bersih bagi anggotanya. Drs. R. Dandung Julhardjanto, MT, selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pembinaan kepada kelompok-kelompok HIPPAM.

"Ketersediaan air bersih merupakan salah satu pilar utama dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan mendukung pengembangan ekonomi masyarakat," ujar Dandung. "Pemerintah kota memiliki tanggung jawab untuk menyediakan akses air bersih, mengingat masih banyaknya warga yang mengandalkan sumur konvensional yang belum tentu memenuhi standar kesehatan."

Menurut Dandung, meskipun layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) telah hadir di berbagai wilayah, masih terdapat keluhan dari masyarakat mengenai tarif yang dianggap memberatkan dan kualitas air yang terkadang masih tercium bau kaporit. Belum lagi, akses PDAM yang belum merata di seluruh kawasan Kota Malang.

Dandung menambahkan, "HIPPAM diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif untuk mencukupi kebutuhan air bersih dan layak konsumsi, karena ini adalah kebutuhan dasar masyarakat. Kami berharap HIPPAM dapat dikelola dengan baik dan profesional, serta menjalin komunikasi yang baik dengan PDAM untuk menjaga mutu air."

Baca Juga: Perbaikan Pipa PDAM yang Bocor di Ranugrati Sawojajar Malang, Ini Daerah Terdampak

Ir. Ade Herawanto, MT, Kepala Bidang Cipta Karya DPUPRPKP Kota Malang, mengungkapkan bahwa inisiatif pembentukan HIPPAM di awal tahun 2000-an merupakan usulan dari masyarakat untuk mengatasi masalah air bersih. "Keberadaan HIPPAM telah meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat," kata Ade.

Dari asosiasi yang semula hanya terdiri dari 12 HIPPAM di bawah kepemimpinan Alm. Rendra, kini telah berkembang menjadi 48 HIPPAM dengan lebih dari 14 ribu kepala keluarga (KK) dalam jangkauan pelayanannya. Ade Herawanto menyampaikan data distribusi HIPPAM di beberapa kecamatan di Kota Malang, seperti Kedungkandang dengan 20 HIPPam melayani 6.273 KK, Lowokwaru dengan 7 HIPPAM melayani 1.892 KK, Klojen dengan 1 HIPPAM melayani 85 KK, Blimbing dengan 6 HIPPAM melayani 1.028 KK, dan Sukun dengan 14 HIPPAM melayani 5.233 KK.

"Total keseluruhan KK yang mendapatkan manfaat dari HIPPAM di Kota Malang adalah sekitar 14.511 KK," tegas Ade.

Perkembangan HIPPAM di Kota Malang ini menunjukkan upaya kolektif masyarakat dalam mengatasi masalah air bersih yang menjadi kebutuhan pokok. Dengan dukungan pemerintah kota, HIPPAM diharapkan terus berkembang dan memberikan pelayanan yang optimal kepada anggotanya.

Baca Juga: Rela Antri..! Musim Kemarau , Petani Dau Kekurangan Air di Kab Malang

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah