Universitas Brawijaya Akselerasi AI untuk Pembelajaran, Siapkan Supercomputer

- 5 Juni 2024, 07:30 WIB
UB Malang terus meningkatkan implementasi penggunaan AI dan DT dalam pembelajaran.
UB Malang terus meningkatkan implementasi penggunaan AI dan DT dalam pembelajaran. /filkom.ub.ac.id

MALANGRAYA.CO – Menyikapi perkembangan digital yang kian pesat, Universitas Brawijaya (UB) Malang terus mengakselerasi artificial intelligence (AI) dan digital technology (DT) sebagai instrumen pembelajaran. Dalam penerapannya, nantinya akan memakai supercomputer.

“Ada tiga hal yang saat ini diakselerasi UB, yakni penggunaan AI dan DT, akselerasi biotechnology di berbagai aspek, dan integrasi AI dan DT pada sistem pembelajaran,” terang Wakil Rektor UB Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP, Selasa, 3 Juni 2024, kemarin.

Berbicara pada Workshop Pengembangan Kurikulum dan Strategi Pembelajaran Berbasis AI dan DT, menurut Prof. Imam, AI dan DT sebagai tools dan juga substansi untuk penguatan pemanfaatan di bidang ilmu hayati dan kemanusiaan. Nantinya, dikembangkan AI Center melalui pemberian hibah penelitian dengan tema yang berkaitan.

Sementara itu, Ketua AI Center UB, Prof. Wayan Firdaus Mahmudy, Ph.D, mengatakan bahwa setidaknya ada delapan elemen AI yang bisa diimplementasikan. Namun, penerapannya menyesuaikan kembali dengan program studi dan tujuan penggunaan AI.

“Penerapan AI dan DT di universitas dilakukan melalui tiga aspek, yakni kurikulum, modul, dan manajemen berbasis AI dan DT. UB saat ini menerapkan melalui kurikulum dan modul,” terang dia.

“Sebagai contohnya di kurikulum dengan memasukkan tema pengantar AI, Machine Learning, atau mata kuliah yang menggunakan elemen AI. Jadi dari mata kuliah yang sudah ada, dimasukkan unsur mengenai AI dan DT, banyak yang bisa,” sambung Dekan FILKOM UB tersebut.

Meski demikian, dalam penerapan AI dan DT, terdapat tantangan dan hal-hal yang harus diperhatikan. Prof. Wayan menekankan, AI bukan untuk menggantikan manusia sehingga penerapannya harus tetap bertanggung jawab dan penggunaan AI yang etis harus menjadi bagian integral di kurikulum.

Pada pengembangan kurikulum, diperlukan peningkatan sumber daya manusia. Ini bisa dilakukan dengan kolaborasi dengan industri, termasuk workshop dengan praktisi industri serta peningkatan kapasitas dosen dalam penelitian dan pemakaian AI.

“Selain itu, diperlukan juga infrastruktur seperti supercomputer dan tools software terbaru. Untuk ini, kita kerja sama dengan industri. Jadi, selama digunakan untuk ilmu pendidikan, bisa memakainya secara gratis,” tutup dia.***

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: Universitas Brawijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah