OpenAI Rilis Sora, Alat Pembuat Video dari Perintah Teks

- 16 Februari 2024, 10:58 WIB
OpenAI membuat alat yang bisa membuat video dari perintah teks.
OpenAI membuat alat yang bisa membuat video dari perintah teks. /twitter.com/@OpenAI

MALANGRAYA.CO – Pendapat yang mengatakan bahwa artificial intelligence (AI) bakal bisa mengerjakan ‘semuanya’ tampaknya bukan isapan jempol belaka. Baru-baru ini, OpenAI meluncurkan alat yang dapat membuat video dari teks secara instan. Alat itu bisa membuat video berdurasi hingga satu menit hanya berdasarkan perintah tulisan.

Model ini diberi nama Sora, diambil dari kata dalam bahasa Jepang yang berarti ‘langit’. Ia dapat menghasilkan rekaman realistis berdurasi hingga satu menit yang mematuhi instruksi pengguna, baik subjek maupun gayanya. Menurut postingan blog perusahaan, model tersebut juga mampu membuat video berdasarkan gambar diam atau memperluas cuplikan yang sudah ada dengan materi baru.

“Kami mengajarkan AI untuk memahami dan melakukan simulasi dunia fisik yang sedang bergerak, dengan tujuan melatih model yang membantu orang memecahkan masalah yang memerlukan interaksi di dunia nyata,” tulis postingan blog perusahaan, seperti dilansir dari The Guardian.

Salah satu video yang disertakan di antara beberapa contoh awal dari perusahaan didasarkan pada prompt yang berbunyi “Sebuah trailer film yang menampilkan petualangan manusia luar angkasa berusia 30 tahun yang mengenakan helm sepeda motor rajutan wol merah, langit biru, gurun garam, gaya sinematik, pengambilan gambar pada film 35mm, dan warna-warna cerah.”

Akses ke Sora sudah dibuka untuk beberapa peneliti dan pembuat video. Meski begitu, para ahli akan melakukan ‘red team’ pada produk tersebut, menguji kerentanannya terhadap persyaratan layanan OpenAI, yang melarang kekerasan ekstrem, konten seksual, gambar yang penuh kebencian, kemiripan dengan selebritas, atau IP orang lain.

OpenAI tidak mengungkapkan berapa banyak rekaman yang digunakan untuk melatih Sora atau dari mana video pelatihan itu berasal, selain memberi tahu New York Times bahwa korpus tersebut berisi video yang tersedia untuk umum dan dilisensikan dari pemilik hak cipta. Sebelumnya, perusahaan ini telah digugat berkali-kali atas dugaan pelanggaran hak cipta dalam pelatihan alat AI generatifnya.

Perusahaan AI lainnya telah meluncurkan alat pembuatan video, meskipun model tersebut hanya mampu menghasilkan rekaman beberapa detik yang seringkali tidak ada hubungannya dengan perintah mereka. Sementara itu, Google dan Meta mengatakan mereka sedang dalam proses mengembangkan alat video generatif, meski belum merilisnya ke publik.***

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah