Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin Resmikan Gedung Pendidikan Pesantren di Kabupaten Malang

- 28 Juni 2024, 17:50 WIB
SDM Pesantren harus memberikan kontribusi yang lebih optimal terhadap pembangunan bangsa dan negara
SDM Pesantren harus memberikan kontribusi yang lebih optimal terhadap pembangunan bangsa dan negara /Priyono/MALANGRAYA.CO

MALANGRAYA.CO - Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, telah menghadiri seremoni peresmian beberapa gedung pendidikan pesantren di Kabupaten Malang, menandai dimulainya penggunaan gedung-gedung itu untuk kegiatan pendidikan dan sosial. Pada Jumat (28/6/2024),

Gedung-gedung yang diresmikan meliputi Gedung Yayasan Pendidikan dan Sosial (YPS) Asy-Syadzili, Graha Manarul Quran (GMQ), dan Gedung Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama Sunan Ampel.

Peresmian ini diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran dan pengembangan potensi para santri di lingkungan pesantren.

Dalam kesempatan itu, Wakil Presiden juga menginisiasi Halaqah Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi se-Jawa Timur, sebuah forum yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi antar-lembaga pendidikan dalam rangka memajukan pendidikan di Indonesia.

Ma'ruf Amin menekankan bahwa peran pesantren tidak terbatas pada fungsi dakwah dan peningkatan pemahaman agama Islam saja, tetapi juga sebagai motor penggerak pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Potensi pesantren sebagai penataan dan kemandirian ekonomi telah mulai terlihat perwujudannya. Terlebih pesantren memiliki pengaruh kuat di masyarakat sebagai rujukan ilmu agama hingga menciptakan santri yang berkualitas dan berdaya saing," paparnya.

Oleh karena itu, Ia mengajak seluruh elemen pesantren untuk berkontribusi lebih besar dalam pembangunan bangsa dan negara.

"Kita melihat potensi pesantren dalam menyusun dan mewujudkan kemandirian ekonomi yang kini mulai terlihat nyata. Pesantren memiliki pengaruh yang signifikan dalam masyarakat sebagai pusat ilmu agama dan pencetak santri yang berkualitas serta kompetitif," ungkap Wakil Presiden.

Ma'ruf Amin juga mengingatkan bahwa pondok pesantren harus tetap mempertahankan fungsi utamanya sebagai pusat memperdalam ilmu agama.

Ia menegaskan bahwa pesantren telah terbukti sebagai pusat dakwah yang mampu mempertahankan identitas keislaman Indonesia meskipun di masa lalu pernah dijajah oleh kolonial dengan agama berbeda.

"Pondok pesantren harus jadi pusat dakwah dan terbukti dari dulu. Ketika Indonesia dijajah dengan penguasa dari agama tertentu tapi mayoritas masyarakat masih muslim. Itu karena ada pesantren yang terus berdakwah," tegasnya. 

Peningkatan pemberdayaan dan kemandirian ekonomi pesantren, menurutnya, dapat dicapai melalui kerja sama yang erat antara pesantren, pemerintah, perguruan tinggi, akademisi, komunitas bisnis, dan media massa.

"Saat ini, pesantren dihadapkan dengan tuntutan perkembangan zaman untuk mendorong kemandirian pesantren dengan pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat," pungkasnya.

Dengan menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang, pesantren diharapkan dapat terus mendorong kemandirian dengan memadukan pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.(Pp)***

Editor: Dodik Fajar Iswahyudi

Sumber: Prokopim Kab Malang


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah