Network
MALANGRAYA.CO – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dengan tegas menepis isu yang beredar mengenai kemungkinan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Isu tersebut berkembang di tengah spekulasi bahwa langkah tersebut diambil sebagai syarat untuk menjadi anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal, dalam keterangannya pada Kamis malam, menegaskan posisi Indonesia yang tidak goyah.
"Saya tegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, terlebih di tengah situasi kekejaman Israel di Gaza saat ini," ujar Iqbal. Pernyataan tersebut menjadi penegasan bahwa Indonesia konsisten dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi, dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Wapres, Jakarta, menegaskan kembali posisi Indonesia. Menlu Retno Marsudi melaporkan bahwa tidak ada kebenaran dalam pemberitaan yang menyebut Indonesia akan menormalisasi hubungan dengan Israel.
Baca Juga: Lebih dari 13 Ribu Anak di Gaza Tewas karena Serangan Israel, Ribuan Lainnya Kekurangan Gizi
"Jadi, Bu Menlu melaporkan kepada Bapak Wapres bahwa Indonesia tetap konsisten berada di jalur itu dan akan terus konsisten dalam pemerintahan ini," kata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi.
Pernyataan dari pihak pemerintah ini menunjukkan dedikasi Indonesia terhadap prinsip-prinsip solidaritas internasional, khususnya dalam mendukung solusi dua negara bagi Palestina.
Indonesia, yang memiliki sejarah panjang dalam mendukung perjuangan Palestina, menunjukkan bahwa dukungan tersebut bukan sekadar retorika, melainkan tindakan nyata yang tercermin dalam kebijakan luar negerinya.
Dengan posisi ini, Indonesia menegaskan kembali komitmennya terhadap perdamaian dan keadilan global, serta menolak segala bentuk kekejaman yang terjadi di kawasan konflik. Sikap ini sejalan dengan konstitusi dan nilai-nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia. ***
