Pertumbuhan Transaksi Paylater Offline dan Online Meningkat Signifikan di Indonesia

27 Juni 2024, 14:21 WIB
Salah satu platform SpayLater milik Shopee /Dk/MALANGRAYA.CO

MALANGRAYA.CO - Di tengah gencarnya pertumbuhan sektor e-commerce, fenomena transaksi Paylater juga menunjukkan perkembangan yang signifikan, tidak hanya pada platform belanja online, tetapi juga pada transaksi belanja offline. Berdasarkan data terkini, kontribusi Paylater pada sektor belanja offline mencapai 27,7% dari total keseluruhan transaksi, dengan peningkatan hingga 169% sepanjang tahun 2023.

Penelitian terbaru yang dilaksanakan oleh Kredivo bersama Katadata Insight Center (KIC) dalam laporan bertajuk "Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024" mengungkapkan bahwa Paylater masih menjadi pilihan utama bagi 68% responden.

Hal ini menunjukkan inklusivitas serta kemudahan dalam mengakses layanan kredit yang ditawarkan oleh Paylater kepada konsumen.

Laporan itu merupakan hasil dari analisis yang dilakukan terhadap data transaksi online dan offline yang diambil dari lebih dari dua juta sampel pengguna Kredivo yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia selama tahun 2023.

Penelitian ini juga melibatkan survei online yang dilakukan terhadap hampir tujuh ribu responden antara tanggal 10 Maret hingga 7 April 2024.

Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo, menyatakan bahwa berbagai temuan dalam laporan itu mulai dari penyebaran adopsi Paylater ke berbagai wilayah di Indonesia.

Sehingga tingkat kepuasan pengguna dari berbagai generasi, semakin memperkuat optimisme terhadap pertumbuhan industri Paylater di masa yang akan datang.

"Kolaborasi strategis antara Kredivo dan Katadata Insight Center ini dapat memberikan manfaat sebagai acuan bagi semua pihak terkait, tidak hanya bagi pelaku industri, tetapi juga bagi regulator, agar dapat bersama-sama memajukan industri Paylater di Indonesia. Kredivo pun terus berinovasi agar Paylater dapat menjadi sarana pembuka akses layanan keuangan yang lebih luas bagi masyarakat, serta menjadi metode pembayaran yang dipilih baik di merchant online maupun offline." harapnya.

Adek Media Roza, Executive Director Katadata Insight Center, menambahkan bahwa transaksi Paylater offline mencapai titik tertinggi pada kuartal keempat tahun 2023, dengan angka mencapai 44% dari total keseluruhan transaksi.

"Hal ini didorong oleh libur akhir tahun dan beragam promosi yang ditawarkan oleh merchant, yang pada akhirnya meningkatkan aktivitas belanja konsumen,” tambahnya.

Kota-kota di tier 2 dan 3 bahkan mendominasi jumlah transaksi Paylater di merchant offline, dengan persentase sebesar 53,1%, melebihi kota-kota tier 1.

Kondisi itu menunjukkan bahwa Paylater semakin menjadi metode pembayaran pilihan bagi konsumen di berbagai wilayah, termasuk bagi masyarakat di tier 2 dan 3 yang memilih menggunakan Paylater untuk berbelanja tanpa terkendala oleh infrastruktur digital atau biaya pengiriman yang tinggi.

"Ini menjadi peluang bagi merchant offline serta penyedia layanan Paylater untuk meningkatkan kerja sama dalam mengintegrasikan layanan keuangan kredit digital,” imbuhnya.

Di sisi lain, transaksi Paylater secara online masih didominasi oleh kota-kota di tier 1 dengan kontribusi sebesar 50,5% terhadap total transaksi di semua kota tier 1, 2, dan 3.

Penggunaan Paylater di merchant online juga terdistribusi merata sepanjang tahun, dengan persentase berkisar antara 22,9% hingga 26,7% per kuartal, yang didorong oleh promosi e-commerce pada setiap tanggal kembar.

Hari-hari dengan transaksi online tertinggi terjadi pada tanggal-tanggal kembar, dengan puncak tertinggi pada 12 Desember, yang mencatat jumlah transaksi online sebanyak 2,11 kali lebih tinggi dari rata-rata harian.***

Editor: Dodik Fajar Iswahyudi

Sumber: Kredivo

Tags

Terkini

Terpopuler