Dialog Finansial Trilateral Jadi Penyebab Penguatan Rupiah dan Mata Uang Asia Lainnya

- 18 April 2024, 22:02 WIB
Penguatan Rupiah Mengiringi Mata Uang Asia Setelah Dialog Finansial Trilateral
Penguatan Rupiah Mengiringi Mata Uang Asia Setelah Dialog Finansial Trilateral /ANTARA

MALANGRAYA.CO – Setelah mengalami penurunan nilai, mata uang rupiah berhasil membalikkan arah dengan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada penutupan pasar spot hari Kamis (18/4), rupiah berakhir di angka Rp 16,179 per dolar AS, naik 0.25% dari penutupan hari sebelumnya yang berada pada Rp 16,220 per dolar AS.

Kenaikan nilai tukar rupiah ini sejalan dengan tren yang terjadi pada sebagian besar mata uang di kawasan Asia. Won Korea Selatan mencatatkan penguatan paling signifikan, dengan kenaikan lebih dari 1%. Diikuti oleh peso Filipina yang menguat sebesar 0.3%, serta ringgit Malaysia dan dolar Singapura yang masing-masing mengalami penguatan sebesar 0.3% dan 0.1%.

Penguatan mata uang di kawasan ini didukung oleh komentar yang muncul dari dialog finansial trilateral pertama yang diadakan oleh Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan pada hari Rabu. Dalam dialog tersebut, ketiga sekutu sepakat untuk "berkonsultasi erat" mengenai pasar valuta asing.

Baca Juga: Rupiah Terjun Bebas, Harga Emas Tertekan! Temukan Penyebab di Balik Melemahnya Mata Uang Asia

Pasar negara berkembang mendapatkan tekanan di minggu ini, dengan sejumlah mata uang masih berada di dekat level terendahnya dalam beberapa bulan terakhir, menyusul penyesuaian spekulasi investor global terhadap waktu pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve.

Kebijakan moneter yang lebih longgar sempat diantisipasi akan diambil oleh BI pada akhir tahun ini, namun ekspektasi tersebut kini berubah seiring dengan kinerja ekonomi Amerika Serikat yang kuat, yang diperkirakan akan membuat Federal Reserve (Fed) mempertahankan suku bunga di level tinggi lebih lama.

"Risiko kenaikan suku bunga tidaklah kecil. Saya tidak akan menganggapnya sebagai skenario utama karena BI telah menaikkan suku bunga sebelumnya, tetapi saya pikir kemungkinannya tidak kecil," ujar Alvin Tan, kepala strategi FX Asia di RBC Capital Markets.***

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x