11 Anak Pelaku Kericuhan Suporter di Surabaya Akhirnya Dibebaskan, Ini Alasannya

- 13 Juni 2024, 10:30 WIB
Wali Kota Surabaya memaafkan dan membebaskan 11 anak yang terlibat dalam kericuhan suporter di Jembatan Suramadu.
Wali Kota Surabaya memaafkan dan membebaskan 11 anak yang terlibat dalam kericuhan suporter di Jembatan Suramadu. /Kominfo Jatim

MALANGRAYA.CO – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memutuskan untuk memaafkan dan membebaskan anak-anak yang terlibat dalam kericuhan suporter di sekitar kawasan Jembatan Suramadu pada akhir Mei 2024 kemarin. Menurut dia, masa depan mereka masih panjang dan berjanji untuk melakukan pembinaan.

Hal itu diutarakan Eri ketika menghadiri mediasi atau proses diversi terhadap 11 anak berhadapan dengan hukum (ABH) di Kantor Polresta Pelabuhan Tanjung Perak, Kota Surabaya, Rabu, 12 Juni 2024, kemarin. Hadir pula Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surabaya dan orang tua dari 11 ABH.

“Saya memaafkan mereka karena saya melihat masa depan mereka masih panjang. Bagaimanapun, masa depan mereka adalah tanggung jawab saya sebagai Wali Kota Surabaya. Saya pastikan mereka tidak akan pernah melakukan ini lagi,” tandas Eri.

Berdasarkan diskusi bersama dengan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP William Cornelis Tanasale, keduanya memang sepakat untuk memaafkan 11 ABH tersebut. Pihaknya pun menjamin akan melakukan pembinaan untuk anak-anak sehingga mereka punya wawasan kebangsaan dan attitude yang baik.

Baca Juga: KAI Bertindak! Pelaku Pelemparan KA Pasundan di Surabaya Terancam Penjara Seumur Hidup

“Ini menjadi pengalaman karena sebentar lagi Persebaya Surabaya akan berulang tahun ke-97. Saya berharap ini menjadi pemantik bagi kita untuk selalu berbuat kebaikan, jangan sampai ternodai lagi. Saya harap tidak terprovokasi konten atau informasi negatif di media sosial,” sambung dia.

Sementara itu, Koordinator Bonek Tribun Timur, Cak Hasan Tiro, mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri karena telah berbesar hati dan peduli menyelesaikan persoalan ABH. Ia berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan ke depan tidak akan terulang kembali.

“Provokasi itu dilakukan mereka yang ingin memecah belah dan membuat kerusuhan di Surabaya. Semoga teman-teman bisa belajar dari kejadian ini, provokasi apa pun di media sosial, kita serahkan ke pihak berwajib,” ujar dia.

Seperti diketahui, sempat terjadi kericuhan dan bentrokan antara suporter Persebaya, Bonek, dengan petugas kepolisian di Jalan Kedung Cowek, akses keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya, pada 31 Mei 2024. Petugas melakukan sweeping dan berujung pengamanan pelaku perusakan mobil dinas kepolisian, pot bunga, dan rambu lalu lintas.

Halaman:

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: Pemkot Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah