BPBD Jatim Hadirkan ULD-PB, Siapkan Disabilitas Hadapi Bencana

- 26 Juni 2024, 07:46 WIB
BPBD Jatim meluncurkan ULD-PB untuk mempersiapkan disabilitas menghadapi bencana.
BPBD Jatim meluncurkan ULD-PB untuk mempersiapkan disabilitas menghadapi bencana. /BPBD Jatim

MALANGRAYA.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim akhirnya meluncurkan unit layanan disabilitas penanggulangan bencana (ULD-PB) setelah sebelumnya melalui serangkai proses rintisan dan tahapan. Menggandeng Siap Siaga, Program Partnership Australia, unit ini merupakan wujud penanggulangan bencana secara menyeluruh, turut melibatkan kelompok disabilitas.

Peresmian ULD-PB dilakukan pada Selasa, 25 Juni 2024, kemarin di Hotel Movenpick, Surabaya. Ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto, turut hadir Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Direktur Pencegahan BNPB, Pangarso Suryotomo, hingga Konjen Australia di Surabaya, Anthe Griffin.

“Pembentukan ULD-PB ini adalah wujud komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam upaya penanggulangan bencana secara menyeluruh, yang melibatkan kelompok disabilitas,” tutur Benny.

Benny melanjutkan, kelompok disabilitas ini biasanya disebut kalangan rentan, dan ketika terjadi bencana, sering tidak terpikirkan. Namun, BPBD ternyata sudah memiliki ide, sehingga ini disebutnya sebagai program yang luar biasa.

“Diharapkan unit ini akan memberikan literasi, pendidikan, dan penguatan kapasitas kepada penyandang disabilitas jika terjadi bencana sebagaimana pengarusutamaan gender, sehingga ada kesetaraan terhadap penyandang disabilitas ini,” sambung Benny.

Baca Juga: UPT RSBN Malang Hadirkan Spa-Net, Layanan Pijat dan Spa dari Tuna Netra

Sementara itu, Konjen Australia, Anthe Griffin, juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas inisiatif ULD-PB ini. Menurut dia, perhatian pemerintah terhadap kelompok disabilitas di Jawa Timur merupakan wujud kepedulian yang luar biasa.

Di sisi lain, Gatot Soebroto, mengatakan bahwa pembentukan ULD-PB disebabkan adanya ketidaksesuaian pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang dimiliki. Pasalnya, tidak bisa dipungkiri apabila masih ada stigma yang kuat dan keraguan atas kemampuan dalam upaya penanggulangan bencana hingga kurangnya layanan publik untuk membantu disabilitas.

“ULD-PB ini ditujukan sebagai wadah bagi para penyandang disabilitas di Provinsi Jawa Timur agar lebih berperan aktif dalam penanggulangan bencana. Ini akan membantu menjalankan fungsi terkait layanan inklusi disabilitas dalam penanggulangan bencana di Jawa Timur,” terang dia.

Ia menambahkan, ada 14 ancaman potensi bencana di Jawa Timur, dan penyandang disabilitas juga bisa terdampak. Untuk mengantisipasi dampak tersebut, maka mereka juga harus diberi fasilitas berupa layanan kepelatihan, perbaikan fasilitas, dan sebagainya.

Berdasarkan data e-disabilitas Provinsi Jawa Timur bulan Mei 2024, ada 16.798 orang penyandang disabilitas yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten. Mereka ada yang memiliki gangguan fisik (daksa, eks kusta), mental (eks mental, autis), sensorik (rungu, wicara, low vision, total blind), intelektual (lambat belajar, grahita, down syndrome), dan disabilitas ganda.

“Nantinya, teman-teman disabilitas ini akan diberi pelatihan penanganan dan pencegahan bencana, dan karena itu kami membutuhkan narasumber. Saya minta tolong ke teman-teman Siap Siaga bagaimana cara mengajarkan, pencegahan, kesiapsiagaan, dan menangani wilayah,” pungkas Gatot.***

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: BPBD Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah