Indonesia dan ADB Percepat Penutupan PLTU Cirebon-1

- 3 Desember 2023, 21:47 WIB
Indonesia dan ADB sepakat menutup PLTU Cirebon-1 lebih cepat dari rencana awal.
Indonesia dan ADB sepakat menutup PLTU Cirebon-1 lebih cepat dari rencana awal. /cirebonpower.co.id

MALANGRAYA.CO – Indonesia dan Asian Development Bank (ADB) dikabarkan telah menyetujui kesepakatan sementara dengan pemilik PLTU Cirebon-1 untuk menutupnya tujuh tahun lebih awal dari yang direncanakan. Semula pembangkit listrik dengan kapasitas 660 Megawatt tersebut seharusnya baru pensiun pada 2042.

Dilansir dari Reuters, kesepakatan tersebut, yang diumumkan pada perundingan iklim COP28 di Dubai, adalah yang pertama di bawah program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB, bertujuan membantu negara-negara mengurangi emisi karbon yang merusak iklim. Mendukung Kemitraan Transisi Energi yang Adil yang bertujuan memajukan tanggal puncak emisi sektor ini hingga 2030, ADB berharap dapat mereplikasi hal tersebut di negara-negara lainnya.

“Jika kita tidak mengatasi pembangkit listrik tenaga batu bara ini, kita tidak akan mencapai tujuan iklim kita. Dengan melakukan transaksi percontohan ini, kami mempelajari apa yang diperlukan untuk mewujudkan hal ini,” terang ADB Principal Energy Specialist, David Elzinga, di sela-sela konferensi.

Berdasarkan kesepakatan kerangka kerja yang tidak mengikat, yang ditandatangani oleh ADB, PT PLN, PT Cirebon Electric Power (CEP), dan Indonesia Investment Authority (INA), perjanjian pembelian listrik untuk pembangkit listrik yang dijalankan CEP tersebut akan berakhir pada bulan Desember 2035, bukan Juli 2042 seperti yang direncanakan.

“Karena baru dibuka pada tahun 2012, pabrik tersebut diperkirakan dapat beroperasi selama 40 tahun atau lebih, sehingga menghentikan pengoperasiannya pada tahun 2035 akan menghindari emisi gas rumah kaca dari lokasi tersebut selama lebih dari 15 tahun,” kata ADB.

Meski demikian, kesepakatan ini harus melalui uji tuntas, termasuk penilaian dampaknya terhadap lingkungan, pekerja perusahaan, dan masyarakat secara lebih luas, serta sistem kelistrikan yang lebih luas. Tahap uji diperkirakan akan selesai pada paruh pertama tahun 2024.

Sementara itu, Presiden ADB, Masatsugu Asakawa, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Indonesia dan CEP karena ketekunan dan kepemimpinan mereka dalam transisi energi. Dengan mengulang transaksi serupa dengan pembangkit tenaga listrik lainnya di Asia Pasifik, emisi karbondioksida dapat dikurangi secara signifikan.

“ADB akan terus berkolaborasi dengan mitra-mitra di Indonesia dan seluruh kawasan untuk menunjukkan bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara dan tenaga fosil lainnya bisa dihentikan lebih awal dengan cara yang adil dan terjangkau,” kata Asakawa.***

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah